Mohon tunggu...
Lisna
Lisna Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

XI MIPA 4 SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Nenek

28 November 2020   20:46 Diperbarui: 28 November 2020   20:53 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belum selesai aku menyuapi Nenek, Kakek pulang dari sawah dan aku meninggalkan Nenek sebentar untuk menyiapkan makan Kakek. Setelah selesai, aku kembali menghampiri Nenek, alangkah terkejutnya aku melihat keadaannya dan memanggil kakek. "Nuri... Nuri..." suara Nenek semakin melemah, "Iya Nek, Nuri disini..." suaraku agak serak karena menangis. 

"Nuri, Kakek, maafkan nenek ya... Nuri ingat pesan-pesan nenek selama ini kan? jangan lupakan itu ya... Jadilah manusia yang berguna Nur," Setelah itu nenek menatap Nuri dan Kakeknya, Kakek berusaha menahan tangis dan menuntun Nenek mengucap syahadat. Nenek sudah pergi dengan tenang sekarang. Dunia seakan sudah berakhir bersama kepergian nenek, orang yang teramat aku sayangi sudah kembali kepada Tuhannya.

Sore itu juga Nenek dikuburkan, semua kerabat dan tetangga ikut mengantar. Aku masih belum percaya Nenek sudah tiada. Banyak kenangan berputar di otakku dan bayangan wajah Nenek yang tersenyum sangat cantik. Aku berusaha mengikhlaskannya dan bertekad melanjutkan hidup dengan semangat dan selalu mengingat pesan-pesan nenek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun