Dalam benaknya dia terbayang akan buku yang sudah dia baca tadi. Betapa seorang pelacur menjadi begitu berharga dengan harga bayarannya. Lanjut dia mengingat dirinya yang lahir tidak dari kelurga yang serba ada dia ingin seseorang yang mencintainya dengan tulus dan mampu menerima kekurangannya
Povva tidak berharap menjadi kekasih yang sanggup menjadi pemuas nafsu kekasihnya yang bahkan apabila hal itu terjadi itu sangat hina bagi dirinya. Karena kebanyakan dalam pemberitaan anak-anak dewasa yang tengah dimabuk asamara adalah merelakan diri menjadi pemuas kekasih nya dengan tidak berharga apapun selain dengan dibayar dengan kata CINTA yang menurutnya sangatlah tidak masuk akal.
Sebaliknya dia berharap meskipun Dewi Ayu seorang pelacur dia bisa banyak belajar darinya tentang kepintaran dan kebijaksanaan seorang perempuan dalam mempertahankan hidup dan cintanya agar tidak diberikan untuk sembarang lelaki
Dan untuk kekasihnya Povva menegaskan bahwa tidak ada pembohongan apapun mengatasnamakan CINTA
Cerita berlanjut..............