Gen Z Sering disebut sebagai generasi muda, generasi ini terkenal dengan sebutan generasi yang tak pernah lepas dari kemajuan teknologi Maupun Industri. Banyak isu yang melekat pada Pemuda  Gen Z, salah satunya generasi ini dinilai sebagai generasi pemalas. Dengan kemajuan teknologi yang mengutamakan efisiensi tentunya generasi ini lebih dimanja oleh berbagai fasilitas dan kemajuan teknologi lainnya. Hal inilah yang menjadi anggapan bahwa Pemuda Gen Z  dianggap pemalas dan santai dalam menghadapi segala permasalahan. Selain itu Pemuda Gen Z juga dinilai sebagai generasi yang buta akan politik dan generasi yang minim akan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, pernyataan ini dibuktikan dengan kentalnya pengaruh budaya westernisasi maupun korean wave yang menyelimuti generasi ini.
   Selanjutnya era Society 5.0 merupakan era dimana manusia menjadi salah satu komponen utama dalam menciptakan dan menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah yang berintegritas pada dunia maya maupun ruang fisik serta bersifat humanis. Sebelum era Society 5.0 sudah ada Society 1.0 sampai Society 4.0, dimana Society 1.0 berada di masa saat manusia masih berburu dan meramu. Kemudian dilanjut dengan era Society 2.0 dimana manusia mulai bercocok tanam. Setelah itu, Masyarakat 3.0 yaitu saat manusia mengenal perindustrian. Memasuki era Society 4.0. manusia semakin mudah dalam mendapatkan jutaan informasi dan mudah dalam berkomunikasi antar manusia lain. Dan kemudian padat tanggal 21 Januari 2019 baru diresmikan Society 5.0.
   Secara umum Pemuda Gen Z memiliki akses dan ketergantungan terhadap teknologi, gadget dan pencarian informasi secara menyeluruh. Mereka berbeda dari generasi sebelumnya yang harus membaca suatu narasi melalui buku cetak. Sebaliknya Gen Z lebih nyaman dalam menyerap informasi melalui internet, terutama informasi yang mengandung unsur audio dan visual. Kebebasan berekspresi tersebut membuat pemuda Gen Z menjadi generasi yang lincah, spontan, aktif kreatif, terampil menggunakan kecanggihan Teknologi digital sehingga sangat mungkin Generasi ini mampu menyongsong pertumbuhan di era Society 5.0 .
   Selain berbagai kelebihan yang ada pada Pemuda Gen Z , tak sedikit hal negatif yang muncul pada Generasi ini terutama dalam kepribadian dan ketekunan dalam mewujudkan Society 5.0 , sebagai generasi yang terlahir di era ini, Pemuda Gen Z dihantam oleh budaya instant dan budaya palsu lainnya yang membuat generasi ini terlalu dini untuk mengetahui hal yang seharusnya belum layak dikonsumsi.
   Karena kebanyakan generasi ini tidak mampu menyaring informasi yang disajikan, membuat mereka menjadi generasi yang bingung, demikian juga dengan dunia kerja, banyaknya pilihan membuat mereka mudah bosan dan mudah berpindah-pindah, sehingga mereka tidak tangguh secara mental dan kurang mendalami serta menguasai suatu profesi tertentu. Dalam hal tersebut diperlukan kompetensi baik hard skill maupun soft skill yang berfungsi sebagai stimulus atau dorongan untuk mengembangkan potensi dalam mewujudkan era society 5.0
   Sudah saatnya kita sebagai generasi muda membuka mata dan peduli terhadap perkembangan teknologi di era Society 5.0. Generasi muda, sebagai pemegang peran strategis penerus pembangunan negara harus memiliki daya kritis yang tinggi dan karakter yang kolaboratif, kreatif dan inovatif agar pemuda generasi Z dapat bersaing dengan generasi muda lainnya, maka mereka harus memahami tanda- tanda kehadiran Society 5.0 yang berciri pada perkembangan teknologi digital dan juga smart society.
   Dengan demikian pemuda Gen Z dituntut untuk cepat beradaptasi dan membekali diri dengan berbagai kompetensi yang dimiliki, Karena Gen Z merupakan masa depan bangsa dan tentunya mereka memikul harapan besar di masa depan.
