Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apa Hubungan antara Pameran Memedi Sawah di Bentara Budaya dengan Situasi Politik Saat Ini?

21 Februari 2019   02:37 Diperbarui: 21 Februari 2019   12:38 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi Seni Memedi Sawah di Bentara Budaya Jakarta (sumber : penulis)

"Memedi sawah tampil kapan saja, di mana saja, dalam berbagai ekspresinya: teror, kampanye politik yang membakar, kabar bohong, fitnah, hasutan, intoleransi, dan kekerasan. Nyaris tak ada wilayah yang tak bisa dimasukinya. Media sosial sudah dijadikan koloni ketakutannya. Bahkan memedi sawah bisa menyusup masuk ke dalam kealiman dan kesalehan agama. Di bawah kesalehan agama, ia bisa memaksakan kebenaran yang mutlak. Jika kebenarannya sendiri telah menjadi mutlak, maka kebenaran lain hanya ada untuk ditiadakan dan dilindas," demikian penjelasan detail dari Romo Shindu.

Lukisan manusia menggunakan topeng seram yang tadi saya sebutkan tadi ternyata mempunyai makna sindiran yang dalam. "Manusia ini mempunyai banyak topeng, yang rupanya tenang, sabar, bijak, sampai yang alim. Ia bisa berganti-ganti topeng, sesuai dengan kebutuhan dan situasinya. Namun kali ini ia mengenakan topeng yang menakutkan, maklum tahun ini ketakutan paling laku dijual di pasar," tambah Romo Shindu.

Kurator Bentara Budaya Jakarta, Efix Mulyadi berpendapat, pameran yang berlangsung sampai tanggal 23 Februari 2019 ini sangat kreatif. Hal ini dapat ditiru sebagai upaya untuk meruwat kehidupan bersama, yang terus terancam oleh memedi-memedi sawah masa kini, yang bermunculan dari semua penjuru di Indonesia.

Sisi samping raung pameran (sumber penulis)
Sisi samping raung pameran (sumber penulis)
Orang-orangan sawah menjadi lekat di otak saya dengan lukisan wajah-wajah para tokoh yang tertawa. Semoga dengan menulis dengan hati nurani dan jiwa yang sehat. Saya bisa menjadi lukisan tokoh-tokoh tertawa. Menegakkan yang benar, membela yang salah dengan sepenuh jiwa raga. Berharap tulisan-tulisan saya bisa mendorong terciptanya pemilu damai. Semoga Memedi Sawah kembali ke fungsi asalnya : sebagai pelindung sawah. (***)

Sumber : 1 & 2

Artikel ini sudah tayang di pepnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun