Mohon tunggu...
LISA
LISA Mohon Tunggu... Mahasiswa Ekonomi Syariah

Hobi saya menonton

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Terapi Tanpa Biaya? Cukup Duduk dan Nyalakan Drakor

18 Juni 2025   21:01 Diperbarui: 18 Juni 2025   21:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanyalah ilustrasi.

Dalam kehidupan yang semakin sibuk dan penuh tekanan, setiap orang tentu membutuhkan cara untuk melepas penat. Tugas yang menumpuk, tekanan akademik, masalah pribadi, hingga rutinitas yang monoton sering kali membuat stres menumpuk tanpa disadari. Salah satu cara yang kini banyak dipilih oleh generasi muda untuk mengatasi stres adalah menonton drama Korea, atau yang lebih dikenal dengan sebutan drakor. Fenomena ini bukan hanya menjadi tren semata, tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup dan bentuk self-healing yang sederhana namun efektif.

Menonton drakor memberikan pelarian sejenak dari realitas. Jalan cerita yang beragam mulai dari romansa, komedi, aksi, hingga misteri mampu membawa penonton larut dalam emosi dan imajinasi. Karakter yang kuat, sinematografi yang indah, serta nilai-nilai budaya yang ditampilkan membuat penonton merasa terhibur dan terhubung secara emosional. Bagi sebagian orang, mengikuti kisah cinta yang manis atau perjuangan tokoh dalam drakor bisa memberikan semangat baru dan mengalihkan pikiran dari beban hidup yang sedang dihadapi.

Selain menjadi hiburan, menonton drakor juga bisa menjadi cara untuk mengisi waktu luang secara produktif. Banyak penonton yang justru mendapatkan pelajaran hidup, nilai moral, bahkan motivasi dari cerita-cerita yang disuguhkan. Beberapa drama juga membahas isu sosial, psikologis, dan kehidupan profesional yang dekat dengan realitas sehari-hari, sehingga mampu memberikan perspektif baru bagi penontonnya. Bahkan, tak jarang seseorang merasa lebih semangat menjalani hidup setelah menonton drama yang penuh inspirasi.

Dari sisi psikologis, aktivitas menonton drakor dapat merangsang produksi hormon dopamin zat kimia di otak yang berkaitan dengan perasaan senang dan rileks. Saat tertawa atau tersentuh oleh adegan dalam drama, tubuh secara alami melepaskan stres dan ketegangan. Inilah mengapa banyak orang merasa lebih tenang setelah menghabiskan waktu menonton satu atau dua episode favorit mereka.

Namun, tentu saja menonton drakor harus dilakukan secara bijak. Jika dilakukan secara berlebihan hingga mengganggu waktu tidur, belajar, atau tanggung jawab lainnya, justru akan menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, menonton drakor sebaiknya dijadikan sebagai bentuk coping mechanism yang sehat dan seimbang, bukan sebagai pelarian yang membuat seseorang mengabaikan realitas.

Pada akhirnya, menonton drama Korea bisa menjadi salah satu cara sederhana namun menyenangkan untuk mengatasi stres di tengah kesibukan dan tekanan hidup. Dengan menonton secara bijak, seseorang tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga momen rehat yang berharga untuk menjaga kesehatan mental. Sebuah tayangan yang menghibur, jika dimaknai dengan tepat, bisa menjadi obat bagi hati yang l

elah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun