Mohon tunggu...
Marcellinus Vitus
Marcellinus Vitus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa STF Driyarkara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lutheranisme

20 Januari 2010   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 2633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Manusia hanya di benarkan dan diselamatkan

1. Sola fide (hanya oleh iman), maka tidak karena perbuatan-perbuatannya

2. Sola gratia (hanya oleh rahmat), maka tidak oleh upacara-upacara atau sakramen-sakramen Gereja.

3. Sola scriptura (hanya oleh kitab suci), maka tidak oleh macam-macam tradisi dan ajaran di sampingnya.

Pilar-pilar Terpenting Tentang Martin Luther


  1. Ajaran tentang Yustifikasi (pembenaran), yang radikal atas manusia melalui sola fide.
  2. Ajaran tentang infalibilitas (ketidaksesatan) Alkitab, yang dipandang sebagai satu-satunya sumber kebenaran.
  3. Ajaran tentang imamat umum dalam kaitannya dengan kuasa untuk menafsirkan kitab.

Penjabaran atas substansi doktriner Lutheran :

1. Doktrin tradisional Gereja mengatakan, manusia di selatakan oleh iman dan karya-karyanya.

2. Semua yang kita ketahui tentang Allah dan relasi manusia dengan Allah sudah difirmankan-Nya sendiri dalam Alkitab.

3. Berkenaan dengan cara berpikir ajaran yang baru, dan situasi historis yang terjadi yang terjadi pada akhir zaman Pertengahan dan selama Renaisans: klerus telah kehilangan kredibilitas dan semakin tidak terlihat distingsi efektif antara imam dan awam.

Karena terpengaruh oleh Wycliffe dan Johan Huss yang menolak hierarki gereja, maka dengan demikian Luther juga menolak Gereja yang hierarkis sebagaimana yang dipelihatkan oleh Gereja Roma. Akibatnya, ia menolak Ekaristi sebagai kurban. Karena kurban (salib) Yesus Kristus hanya terjadi sekali, dan tidak terulang lagi untuk selama-lamanya. Luther kemudian mereduksikan jumlah sakramen dari 7 (tujuh) menjadi 2 (dua) : Baptis dan Ekaristi.

Ia juga mendevaluasi pengertian/pemahaman tradisional tentang sakramen. Dikuranginya tanda-tanda lahiriah dari rahmat (sakramentali), iman dan kebebasan yang sungguh kuat tentang kultus. Berkaitan dengan penolakan terhadap hierarki gereja, Luther menyangkal peran hierarki gereja dalam penjualan surat indulgensi (surat penghapusan dosa) guna mengumpulkan dana untuk pendirian basilika Santo Petrus.

Reaksi Hirarki Gereja Katolik

Selama bulan Oktober 1517, Luther semakin memantapkan anggapan-anggapannya. Ia menyusun 95 pernyataan, menguraikan secara teratur segala keberatan melawan banyak praktek dan ajaran Gereja. Kemudian, ia mengirim penyataanya tersebut pada Uskup Agung Mainz dan Uskup Braidenburg. Titik pangkalnya ialah masalah indulgensi dan penyalahgunaannya; tanggalnya adalah 31 Oktober 1517, yang sampai sekarang masih diperingati sebagai Hari Reformasi.

Dengan tersebar luasnya tesis tentang Indulgensi, Leo X mengundang Luther untuk datang dan mempertanggungjawabkan pandangannya ke Roma. Kemudian, pada tahun 1519, berlangsung perdebatan ekstra sengit antara Luther dan Johanes Eck. Yang berhasil menyampaikan penjelasan kepada public untuk pertama kalinya doktrin tentang primat Paus dan Infalibilitas konsili-konsili.

Pada tanggal 15 Juni 1520, Paus Leo X mengeluarkan Bulla "Exsurge Domine" (bangkitlah Tuhan), yang menutup proses terhadap Luther. Bulla ini mengecam 41 tesis yang ditarik dari ajaran-ajaran Luther. Eck dan Duta Besar, Aleander, mendesak Martin Luther menarik ajarannya dalam dua bulan. Dalam beberapa bulan saja ia menulis dan menerbitkan tiga buku yang amat berpengaruh :

1. Anden Christlichn Adel der Deutschen Nation

2. De Captivitate Babylonica Ecclesiae

3. Von der Freiheiteines Christenmenschen

Pada tanggal 10 Desembaer 1520, di salah satu pintu gerbang Wittenburg, Luther membakar bulla "Exsurge Domine" bersama dengan sejumlah buku yang memuat hukum-hukum kanonik Gereja. Pada tanggal 3 Januari 1521, secara resmi Luther dinyatakan sebagai Exscommunicatus (dikucilkan) dari Gereja oleh Leo X di Roma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun