Mohon tunggu...
Lin Lintariyah
Lin Lintariyah Mohon Tunggu... Guru - pekerja tangguh

suka hal unik asyik dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Air Berkah Umbul Jumprit: Warisan Budaya, Spiritualitas dan Keberlanjutan Lingkungan

23 Mei 2024   12:03 Diperbarui: 23 Mei 2024   15:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
umbul-jumprit©Fadkus

Umbul Jumprit, sebuah mata air suci yang terletak di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki peranan penting dan multifaset bagi masyarakat sekitarnya. Terletak di lereng Gunung Sindoro dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut dan berjarak sekitar 26 kilometer dari Kota Temanggung, kawasan ini telah ditetapkan sebagai wanawisata oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung sejak 18 Januari 1987. Berikut adalah beberapa aspek utama peranan Umbul Jumprit bagi masyarakat sekitar.

Sumber Air Bersih

Umbul Jumprit menyediakan air bersih bagi penduduk sekitarnya. Mata air ini menjadi sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan mandi. Kualitas air yang jernih dan melimpah sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi rumah tangga dan pertanian di daerah sekitar lereng Gunung Sindoro. Tidak heran jika Umbul Jumprit menjadi sumber mata air Sungai Progo. Airnya yang jernih dan selalu mengalir bahkan saat kemarau panjang menjadi anugerah tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Destinasi Wisata dan Ekonomi

Umbul Jumprit juga berperan sebagai destinasi wisata yang menarik banyak pengunjung. Keindahan alam sekitar serta nilai historis dan spiritual mata air ini menarik wisatawan dari berbagai daerah. Kehadiran wisatawan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, dengan membuka peluang usaha seperti warung makan, penginapan, dan penjualan oleh-oleh. Selain itu, pengunjung dapat menikmati udara segar dan keindahan pemandangan saat matahari terbit, serta agrowisata sayuran di sepanjang perjalanan menuju Jumprit.

Ritual dan Upacara Adat


Dalam agama Buddha, terdapat keyakinan bagi penganutnya untuk menyambut perayaan Waisak dengan menyelaraskan alam dan air yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan, serta lambang kerendahan hati dan ketenangan dalam kehidupan. Tradisi pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit untuk perayaan Waisak di Candi Borobudur adalah salah satu contoh bagaimana mata air ini digunakan dalam upacara keagamaan. Prosesinya melibatkan para biku dan bikuni yang berjalan menuju sendang berbentuk gua untuk mengambil air berkah yang kemudian dimasukkan ke dalam kendil berhias bunga melati dengan gayung dari batok kelapa. Air berkah ini menjadi simbol ketenangan, kebersihan, dan kemurnian batin dalam kepercayaan Buddha.

Air berkah yang diambil dari Umbul Jumprit juga dipercaya memiliki kualitas spiritual yang baik. Dalam perayaan Waisak, air berkah menjadi simbol dari ketenangan. Umat Buddha percaya, mereka tidak bisa tenang jika ada kekotoran batin. Selain itu, air merupakan sumber kehidupan. Di mana ada air, di situlah ada kehidupan, sehingga air dan api menjadi simbol yang digunakan dalam kegiatan Waisak. Terlebih, air memiliki sifat yang bersih dan murni yang merefleksikan batin atau hati yang senantiasa bersih dan suci. Seperti air, melalui batin yang bersih dan suci, umat Buddha percaya hidup mereka juga akan menjadi lebih bahagia. Untuk itu, tradisi pengambilan air berkah akan tetap dilestarikan dan maknanya bukan sekedar ritual. Melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pelestarian Lingkungan

Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian Umbul Jumprit membuat masyarakat sekitar aktif dalam menjaga lingkungan sekitar mata air. Mereka melakukan berbagai kegiatan seperti gotong royong membersihkan area sekitar dan menjaga kelestarian hutan di sekitarnya. Pelestarian ini penting untuk memastikan mata air tetap bersih dan berfungsi dengan baik untuk generasi mendatang. Usaha ini juga berdampak positif terhadap ekosistem lokal, menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan alam.

Penyediaan Ikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun