Mohon tunggu...
Lintang Kirana
Lintang Kirana Mohon Tunggu... Lainnya - hi

treat people with kindness

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksistensi Ekonomi Kreatif dalam Industri Periklanan

22 Desember 2020   12:52 Diperbarui: 22 Desember 2020   13:21 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Facebook Nctzen Indonesia| https://www.facebook.com/114237332509236

Perputaran dunia pada era globalisasi turut membawa perubahan setiap aspek kehidupan. Perkembangan yang lebih berbasis pada teknologi digital memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas keseharian, salah satunya dalam bidang ekonomi. Ekonomi sebagai aspek penunjang kehidupan menjadi fokus utama yang harus dijaga perputarannya, hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: menjalin relasi dengan instansi usaha lain, membuka peluang kerja, melakukan pendekatan pada sektor usaha hingga berani melakukan hal baru. Tidak selalu mengenai nominal keuangan yang harus dicapai, dikarenakan mengingat kondisi globalisasi yang memungkinkan adanya kesamaan produk jual. Hal ini menjadi ancaman bagi beberapa sektor usaha yang tidak memiliki ciri khas tersendiri, dengan itu perlu adanya inovasi dan kreasi baru.

Berbicara mengenai ide dalam suatu pergerakan ekonomi, maka dikenalah dengan sebutan Ekonomi Kreatif. Klasifikasi ini sendiri merupakan suatu kajian ekonomi yang prosesnya mengedepankan pemaparan dan eksplorasi ide inovatif dari para SDM, sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri serta pengenal produk. John Howkins turut mengatakan bahwa ekonomi kreatif sebagai the creation of value as a result of idea, hal ini mengartikan bahwa ekonomi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide yang berguna untuk kemajuan suatu negara.

Adanya pemaparan tersebut dibuktikan dengan adanya pemberian kontribusi pada keuangan negara. Hal ini didukung dengan banyaknya potensi Indonesia, salah satunya SDA dan SDM yang sangat melimpah sehingga dapat diolah menjadi berbagai produk kreatif. Prestasi yang pernah diraih oleh Indonesia dengan berhasilnya menduduki posisi ke-3 setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam kategori Ekonomi Kreatif. Prestasi pada 2019 ini menyumbang PDB negara sebesar 7,28%. Namun, pada 2020 ini pergerakan ekonomi kreatif terdapat beberapa yang terhalang, tetapi juga ada yang semakin berkembang dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Untuk itu diperlukannya kesadaran masyarakat maupun pemerintah memikirkan strategi bagi pertumbuhannya. Bentuk ekonomi ini memiliki berbagai karakteristik di berbagai bidang, antara lain: pariwisata, pasar barang seni dan pertunjukan, kerajinan, kuliner, fashion, game, industri pertelevisian, serta industri periklanan.

Berfokus pada bidang industri periklanan yang menyatukan berbagai komponen guna memasarkan suatu produk usaha membawa kemudahan bagi berbagai sektor usaha mencapai eksistensinya. Periklanan yang memiliki partisipasi besar dalam bidang usaha sendiri merupakan suatu media penyampai informasi secara visual kepada para konsumen atau masyarakat sesuai yang tertera pada pendefinisian, seperti:

Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan. (Jefkins, 1997:18).

Sehingga dapat diartikan bahwa iklan adalah media sarana promosi akan sebuah produk, baik berupa pesan tulisan atau visual dengan tujuan mempengaruhi pembelian atau penggunaan produk jual yang ditujukan kepada masyarakat. Industri yang bergerak dalam melakukan promosi ini turut memiliki kalsifikasi, seperti:

  1. Iklan Produk               : Bentuk iklan yang bertujuan memberitahu kepada para konsumen akan suatu produk baru dari suatu perusahaan dengan berbagai penawaran dan promo menarik.
  2. Iklan Korporat            : Iklan yang berhubungan dengan suatu perusahaan mengenai identitas guna mendapat dukungan dan pandangan positif dari para masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada saat perusahaan jasa Gojek yang mengubah tampilan logonya, mereka melakukan iklan besar-besaran agar khalayak umum mengetahui perubahan tersebut serta makna didalamnya.
  3. Iklan Bisnis ke Bisnis : Bentuk iklan baru ini memberikan gambaran atau perkenalan diri dari sebuah perusahaan dari produk jual lain, dalam artian perusahaan menyisipkan produknya dalam produk lain dengan penulisan sebagai pemberi sponsor.
  4. Iklan Respon Langsung: Bentuk iklan ini memaparkan adanya komunikasi dua arah antar konsumen dan pihak iklan yang bersangkutan. Interaksi atau komunikasi yang terjalin ini dapat dilakukan melalui beberapa media, seperti: pos, telepon, chat dengan owner hingga pengiriman pesan dalam bentuk e-mail.

Klasifikasi yang ada dapat disimpulkan bahwa iklan memiliki peranan besar dalam pengenalan suatu produk usaha, hal ini dapat dilakukan baik secara manual ataupun digital. Selain klasifikasi tersebut, industri periklanan juga turut memberikan banyak fungsi (Shimp, 2000), seperti:

  1. Menginformasikan                  : Iklan berguna ditayangkan agar masyarakat mengenal produk maupun jasa yang menggunakan beragam media sehingga tercipta kemungkinan besar masyarakat membangun sebuah permintaan primer.
  2. Membujuk                               : Iklan berperan untuk membujuk para konsumen yang melihatnya dengan tujuan akhir tercipta pembelian.
  3. Mengingatkan                         : Iklan berperan sebagai pengingat penonton akan suatu produk maupun jasa. Maka tak heran jika iklan di televisi kerap kali muncul atau diulang agar penonton lebih cenderung mengingat iklan tersebut dibandingkan dengan iklan lainnya.
  4. Memberikan nilai tambah       : Iklan yang memiliki tambahan gaya dan visualisasi dapat meningkatkan minat konsumen, salah satu halnya dengan cara menjadikan seseorang yang dianggap profesional di bidangnya dan memiliki eksistensi dari konsumen, seperti adanya perekrutan Lee Min Ho dalam iklan Kopi Luwak.

Industri yang memfokuskan pada kekreativitasan pengiklanan ini membuat banyak perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian masyarakat. Perlombaan atau persaingan ini dilihat dari beragam visualisasi semenarik mungkin. Untuk itu, pemanasan ide kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan dalam sektor usaha ekonomi kreatif ini.  Berbicara mengenai modernisasi, iklan saat ini sudah mengalami berbagai perubahan, baik dari segi konsep maupun visual. Hal ini didukung dengan kemajuan teknologi modern yang lebih menarik dikarenakan penyajian iklan yang to the point, jelas, colorful dan memiliki visual efek yang beragam. Berbeda dengan bentuk iklan dimasa lalu yang cenderung bertele-tele serta tidak memiliki warna dan visual efek yang beragam karena adanya keterbatasan alat teknologi pada saat itu.

Kondisi modernisasi yang mendukung munculnya berbagai media digital turut membantu perkembangan industri periklanan. Hal ini dapat dilihat dari  media sosial yang dianggap lebih efektif, seperti: YouTube, Instagram, dan lainnya yang turut berperan memberi bantuan penyebaran informasi produk. Adanya kecanggihan ini, membuat banyak perusahaan yang mengembangkan digital marketing dengan pembentukan inovasi baru sehingga tidak monoton atau membosankan  bagi para konsumennya. Perkembangan bidang industri ini didukung dengan beberapa faktor, antara lain:

  1. Adanya kerjasama dan bantuan promosi yang ditawarkan oleh media, sebagai contoh: DBL disponsori oleh Honda. Hal ini terlihat sejak awal memasuki area DBL yang menampilkan banyak banner dan produk dari Honda, serta berbagai games dengan hadiah dalam bentuk jaket, motor ataupun helm bermerek Honda. Selain itu, contoh lain dapat dilihat dari pagelaran konser Prambanan Jazz yang memiliki banyak sponsor dari perusahaan lokal, seperti: Pertamax, Kompas, Radar Jogja, serta perusahaan atau agensi para artis yang mengisi acara.
  2. Adanya peran pendukung endorsement dari berbagai tokoh populer yang digunakan sebagai daya tarik masyarakat. Sebagai contoh, iklan dari beberapa online shop Shopee, Tokopedia dan Lazada yang menghadirkan beberapa grup dari Korea seperti Stray Kids, NCT 127, Blackpink, BTS, dan lainnya. Contoh yang lainnya, selebgram Awkarin yang menjadi bintang mempromosikan berbagai macam online shop.  Selain dari segi online shop, periklanan ini terlihat dari pemasaran produk lokal Mie Sedap yang mengeluarkan varian baru nuansa Korea dengan menggaet Siwon Choi Super Junior. Lalu dari produk Nu Green Tea yang membawa NCT 127 turut serta dalam pemasarannya sehingga meningkatkan nilai beli dari para konsumen terlebih kalangan fansnya.
  3. Kecanggihan internet yang memadai turut membawa perkembangan pesan ataupun iklan yang menggunakan berbagai platform, seperti Youtube, Instagram, Twitter, dan Tik Tok. Kecanggihan internet juga memudahkan setiap perusahaan karena dengan internet semua orang dapat menjangkau dan cepat untuk disebarluaskan.
  4. Kerja sama antar mitra iklan. Sebagai contoh, Shopee yang merupakan sebuah aplikasi belanja online dan JNE yang merupakan usaha jasa pengiriman barang. Shopee dan JNE saling bekerja sama dan saling menguntungkan.  
  5. Kemampuan komunikasi visual persuasif yang baik, seperti pada iklan Samsung yang di dalamnya terdapat kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat menarik perhatian konsumen. Hal ini dilihat dari LED Signage sebagai  kerja samanya dengan agensi di Korea Selatan, yaitu SM Entertainment mempromosikan idol asuhannya.
  6. Eksplorasi ide kemampuan, kemampuan dalam mengeksplorasi ide sama halnya dengan melakukan brainstorming. Apa itu brainstorming? Brainstorming adalah sebuah metode yang memunculkan ide yang kreatif dengan mendorong individu untuk mengeksplorasi ide dalam memanfaatkan proses untuk berbisnis.
  7. Penguasaan teknologi digital, pentingnya penguasaan teknologi digital saat ini memberikan manfaat kepada kita dalam memenuhi kebutuhan membuat iklan digital marketing, seperti contohnya aplikasi Gojek atau Grab. Pada kedua aplikasi tersebut, terdapat berbagai macam fitur yang disediakan seperti gofood, grabfood, gocar, go-massage dan lain sebagainya. Ketika kita sebagai pengguna dapat menguasai fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut, maka kita akan dengan sangat mudah menggunakannya.

Beragam jenis digital marketing membuat para pelaku ekonomi kreatif perlu merancang ide yang belum pernah ada. Dibutuhkan usaha lebih untuk menonjolkan nilai usaha milik pribadi dibandingkan dengan bisnis lainnya, diimbangi dengan penentuan strategi dan mitra kerja tepat guna meningkatkan profit. Selain itu, perusahaan juga harus up to date pada tren digital dan persiapan SDM dengan skill, serta brainware  yang memadai.

Berdasarkan paparan yang telah kami jelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Iklan pada zaman dulu jelas sangat berbeda dengan iklan zaman sekarang. Tentunya karena zaman yang berkembang ini, segala teknologi dan media semakin berkembang diikuti juga dengan sumber daya manusia yang memadai. Sehingga, tidak jarang kita temukan banyak iklan-iklan yang lebih menarik diikuti dengan warna dan lagu-lagu menarik dibandingkan iklan zaman dulu yang cenderung hitam putih dan membosankan.
  2. Iklan berfungsi menaikkan aset, laba perusahaan, dan jumlah pelanggan. Namun, iklan membutuhkan ide kreatif dan inovatif karena kedua hal tersebut sangat berperan dalam membawa dampak positif bagi perusahaan, sehingga menghasilkan sebuah iklan yang menarik dan meyakinkan masyarakat yang melihatnya untuk membeli barang atau jasa dan akan menguntungkan bagi perusahaan yang mengiklankannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun