Mohon tunggu...
Umi Latifah (LinguistikAsik)
Umi Latifah (LinguistikAsik) Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Pencinta Linguistik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Asal Huruf Z pada "Azan" dan "Zakat"

28 Juni 2023   09:27 Diperbarui: 28 Juni 2023   09:40 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

     Bahasa Indonesia meurpakan salah satu objek yang sering dibahas dari sudut pandang linguistik. Pembahasan tentang bahasa Indonesia juga tidak dapat dipungkiri sering dikaitkan dengan bahasa lain. Sebagai contoh, kajian tentang komparasi bahasa Indonesia dengan bahasa lain. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia bersifat terbuka sehingga memungkinkan untuk menerima unsur bahasa asing yang diperlukan (Zuhriah, 2004:1).

     Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli bahasa mengenai hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab adalah penelitian kata pungutan dari bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Sudarno (dalam Adib, 2009:93) menjelaskan penelitian terdahulu yang menyebutkan bahawa sejumlah 2300 kata dari bahasa Arab telah terserap ke dalam bahasa Indonesia. Namun, jumlah tersebut pastinya sudah banyak yang berubah mengingat sifat bahasa yang selalu berkembang  dengan budaya dan peradaban manusia.  

     Zumzumi dkk (2018) menyampaikan beberapa bunyi ucap yang berubah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: 1) berpindahnya titik atau poin artikulasi, dan 2) perubahan fonem. Suara yang terdapat dalam bahasa Arab tidak selalu sama pengucapannya dengan bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan karena tiap suara dimunculkan oleh instrumen ucap yang selalu tidak sama. Oleh karena itu terkadang beberapa suara dari bahasa asing sulit diucapkan oleh bukan penutur asli karena jarangnya penggunaan dan pendengaran bahasa yang diucap. Dalam proses penyerapan bunyi bahasa Arab ke dalam bunyi bahasa Indonesia, terdapat beberapa bunyi yang diperlukan suatu penyesuaian disebabkan karena perpindahan tempat bunyi yang dikeluarkan. Salah satu contohnya pada bunyi "dz" dalam kata "adzan" sehingga menjadi bunyi z. Lantas dari mana asal mula perubahan bunyi tersebut? Mengapa akhirnya menjadi bunyi yang sama seperi huruf Z pada kata "zakat?"

     Z pada kata "zakat" merupakan serapan dari lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya sehingga dalam bahasa Indonesia dilambangkan dengan konsonan Z. Perubahan terjadi dari bunyi huruf dalam bahasa Arab menjadi bunyi "z" dalam bahasa Indonesia.

     Sedangkan Z pada kata "azan" merupakan serapan dari lafal benar dan artinya berubah. Konsonan terserap menjadi huruf latin (zet dengan titik di atas)  sehingga menjadi bunyi "dz" dalam pelafalan bahasa Indonesia. Bunyi "dh" merupakan suara apiko interdental (suara yang berasal dari proses bertemunya ujung lidah dengan gigi atas atau bawah. Termasuk pada serapan perubahan dari suara apiko interdental ke dalam suara apiko alveolar (suara yang berasal dari tersentuhnya ujung lidah dan gusi atas gigi. Sehingga perubahan bunyi apiko interdental "dh" berubah menjadi apiko alveolar "z" yaitu azan.

     Dari penjelasan di atas menyetujui pendapat Ferdinan De Saussure yang dijelaskan Busri dan Badrih (2015) mengenai ciri bahasa itu arbitrer, artinya bahasa itu sewenang-wenang. Hubungan antara lambang dan yang dilambangkan itu tidak selalu mutlak. Dalam bahasa Arab menyebut seruan untuk mengajak orang melalukan salat berjaman dengan "Adzan" sedangkan dalam masyarakat bahasa Indonesia menyebut hal tersebut dengan "Azan." Menjadi kesatuan bahasa yang disepakati karena bahasa juga menurut Badrih (2021, 1) bersifat konvensional, yakni bahasa bahasa itu disepakati bersama untuk menjaid kepatuhan berbahasa untuk menggunakan lambang sesuai dengan konsep yang dilambangkannya.

Sumber:

Badrih, Moh. 2021. Bahasa Indonesia Research. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.

Busri, Hasan. & Badrih, Moh. 2015. Linguistik Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Zuhriah. November 2004. Penyimpangan-penyimpangan Unsur Serapan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Unhas, (2): 65-71.

Zumzumi, dkk. 6 Oktober 2018. Analisis Fonetis Kata-Kata Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab IV, ISSN 2597-5242: 432-438.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun