Mohon tunggu...
Lingga Kamal Atha
Lingga Kamal Atha Mohon Tunggu... Mahasiswa - jalani aja dulu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030131

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Makan Pedas Berbahaya?

7 Maret 2021   19:53 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebenarnya, makanan pedas dapat berbahaya bagi tubuh tergantung dari kepedasan makanan yang Anda makan, bahkan bisa jadi berbahaya bagi tubuh. Paprika terpedas di dunia, Carolina Reaper, dapat menyebabkan kerusakan serius dan cepat pada tubuh. 

Pada tahun 2018, seorang pria asal Amerika Serikat dites oleh Carolina Reapers dalam kompetisi diet lada untuk diperiksa isi perutnya. Akibatnya, dia mengalami sakit kepala yang parah di ruang gawat darurat. Di sisi lain, seseorang yang mengonsumsi ghost pepper (saus pedas yang lebih pedas dari Tabasco) akhirnya muntah parah dan bahkan merusak tenggorokannya.

Selain tingkat kepedasan, banyaknya cabai yang Anda konsumsi juga akan mempengaruhi tubuh manusia. Peneliti menemukan bahwa orang yang makan lebih dari 50 gram cabai sehari memiliki risiko penurunan kognitif hampir dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidak.

Jadi, secara keseluruhan, tidak apa-apa makan makanan pedas. Sebab, kandungan capsaicin pada paprika pada dasarnya bisa membawa manfaat bagi tubuh. Namun, sebaiknya jangan makan makanan pedas secara berlebihan. Karena itu,

Yuk, intip 10 bahaya terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas yang perlu ketahui:

Nyeri Perut

  • Jika Anda mengalami maag, makan makanan pedas bisa menyebabkan naiknya asam lambung. Ini karena terlalu banyak makan cabai bisa membuat  dinding lambut iritasi. Inilah penyebab naiknya asam lambung dengan cepat. Inilah kenapa perut terasa perih setelah mencicipi makanan pedas.

Gastritis (Maag Akut)

  • Bahaya makan terlalu banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan permukaan lambung menjadi rapuh yang membuat perut mudah terluka. Oleh karena itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan gastritis atau gastritis akut, akibat adanya peradangan pada dinding lambung. Gejala penyakit ini adalah mual, muntah, perut kembung dan diare.

Perut Mulas

  • Beberapa orang mengalami mulas setelah makan makanan pedas. Ini karena makan makanan pedas akan mempercepat pergerakan usus dan mempermudah diare. Saat makanan pedas mencapai usus besar, iritasi bisa langsung dirasakan. Kemudian, tubuh mengirimkan lebih banyak air ke usus, yang memudahkan untuk mengeluarkan feses dari usus besar.

Refluks Asam

  • Bagi sebagian orang, bahaya mengonsumsi makanan pedas bisa memicu naiknya asam lambung, yaitu kondisi di mana isi perut kembali ke kerongkongan. Kondisi ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di kerongkongan. Refluks asam ini dapat menyebabkan sindrom gastroesophageal reflux disease (GERD), kerusakan esofagus (esophagitis) dan sindrom atipikal yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Insomnia

  • Saat  makan makanan pedas, suhu tubuh Anda akan naik. Inilah kenapa tubuh berkeringat setelah makan makanan pedas. Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Psychology menunjukkan bahwa bahaya mengonsumsi makanan pedas dapat membahayakan lambung dan mengaktifkan hormon kimiawi untuk membuat Anda terjaga di malam hari.

Mengurangi Sensitivitas Lidah

  • Terlalu banyak makanan pedas akan mengurangi kepekaan lidah terhadap pengecap, bahkan membuat kepekaan lidah hilang. Jika kepekaannya berkurang, lidah tidak akan lagi bisa secara optimal menentukan porsi makanan pedas yang bisa ditoleransi.

  • Meningkatkan gejala GERD
  • Makan pedas pada dasarnya tidak secara langsung menyebabkan GERD atau yang disebut penyakit asam lambung. Bahaya sebenarnya dari mengonsumsi makanan pedas adalah memperburuk gejala penyakit asam lambung. Makanan pedas dapat menyebabkan naiknya asam lambung, yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini merupakan salah satu gejala GERD. Refluks asam dapat menyebabkan nyeri dan sensasi terbakar di dada.

  • Memperburuk tukak saluran pencernaan 
  • Bahaya berikutnya dari mengonsumsi makanan pedas adalah akan memperparah tukak gastrointestinal. Ulkus gastrointestinal adalah tukak yang terjadi di lapisan usus kecil, lambung, dan kerongkongan. Penyebab paling umum dari tukak gastrointestinal adalah efek samping obat atau infeksi Helicobacter pylori. Gejala tukak lambung meliputi perut bagian atas atau nyeri dada, gangguan pencernaan, produksi gas berlebihan, mual dan muntah. Orang dengan tukak lambung atau riwayat tukak lambung sebaiknya tidak makan makanan pedas.
  • Menurunkan nafsu makan 
  • Banyak orang mengira makanan pedas cocok untuk menurunkan berat badan. Ini mungkin benar, karena makanan pedas menekan nafsu makan. Jika mengkonsumsinya terlalu banyak tentunya akan berdampak buruk, karena akan menyebabkan hilangnya nafsu makan.
  • Heartburn
  • Heartburn terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Inilah penyebab timbulnya sensasi terbakar di dada. Banyak makanan pedas mengandung capsaicin, yang memperlambat pencernaan. Makanan bertahan lebih lama di perut dan meningkatkan risiko Heartburn. Jadi, jangan terlalu berlebihan ya dalam mengonsumsi makanan pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun