Mohon tunggu...
Immanuel Lingga
Immanuel Lingga Mohon Tunggu... Ilmuwan - write what you think

Rejoice in the Lord always. I will say it again: Rejoice!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Langkah Strategis Partai Amanat Nasional (PAN)

4 September 2015   08:15 Diperbarui: 4 September 2015   08:15 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Amanat Nasional (PAN) menetukan sikap politik untuk bergabung dengan pemerintah Presiden Joko Widodo. Banyak pihak mengangap hal ini merupakan langkah maju bagi konstelasi politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan jika dilihat dari jumlah kursi diparlamen, dimana KIH yang merupakan koalisi partai-partai yang masuk ke Pemerintahan Jokowi memiliki jumlah kursi yang lebih dominan dibandingkan dengan KMP yang merupakan koalisi yang diluar pemerintahan Jokowi. Dominasi KIH diparlemen dianggap dapat menurunkan kegaduhan politik di tanah air.  

Dilihat lebih jauh, langkah PAN ini sebenarnya bukanlah semata-mata untuk meningkatkan jumlah kursi dan dominasi KIH di parlemen tapi lebih dari pada itu. Disini PAN memainkan suatu langkah strategis dimana PAN berperan penting sebagai jembatan/bridge komunikasi politik antara kedua kubu yang mungkin selama ini tidak ada. Selama ini kedua kubu merasakan kesulitan dalam hal berkomunikasi dan berkoordinasi dalam mengurus negara sebesar Indonesia. Komunikasi dan koordinasi yang kurang akan sangat berdampak pada kinerja baik Eksekutif dan Legislatif dalam menentukan dan mengambil kebijakan yang baik, tepat dan cepat. Dengan memainkan peran sebagai "communciation hub"  antar dua kubu, peran PAN berubah menjadi sangat penting, dari yang hanya sekedar anggota dari KMP menjadi "public relations/ broker" kedua kubu. PAN dapat memainkan fungsi sebagai broker dan hub antara kedua kubu, karena dianggap paling bisa masuk dan berkomunikasi diantara KIH dan KMP, PAN bersifat "NETRAL".

Apa sebenarnya keuntungan PAN dengan mengambil langkah ini?

1. Sebagai communication HUB/Brokerage, PAN akan memiliki gambaran dan informasi yang lebih lengkap/komplit tentang kejadian, permainan, keputusan dan langkah politik di kedua kubu baik KIH dan KMP. 

2. Dalam setiap agenda politik tanah air, PAN akan selalu terlibat atau dilibatkan baik itu dalam KIH dan KMP, sehingga PAN akan mendapat ruang dan kesempatan untuk memberi warna suatu langkah politik kedua kubu.

3. Mungkin partai-partai lain hanya mempertimbangankan tentang human capital dan financial capital dari suatu organisasi kepartaian. Tetapi PAN sudah memiliki modal yang partai lain tidak punya yaitu social capital. Social capital yang dipunyai PAN adalah posisi strategis PAN sebagi Bridge/Jembatan antara kubu KMP dan KIH. Dengan berjalannya waktu, jaringan komunikasi politik PAN akan berkembang dan menjadi jaringan yang memilikii karakter unik, yang tidak dimilik oleh partai lain. Dan ini menjadi keunggulan PAN dibandingkan partai-partai lain.  

Pada kesimpulananya, PAN akan diuntungkan dengan berpijak di dua perahu dan berperan sebagai Hub dan Structure Hole, KIH dan KMP, tanpa harus masuk ke dalam kabinet. Seorang yang berperan sebagai broker/hub akan mendapatkan keuntungan dari information asymetry kedua kubu. Disinilah peranan yang strategis dari PAN yang saya yakin dipahami oleh Bapak Amin Rais selaku tokoh penting di PAN. Ketika fungsi HUB ini dijalankan dengan baik, maka koordinasi antara kedua kubu akan berjalan dengan baik dan Indonesia akan diuntungkan sebagai konstituen. Meskipun tidak menutup kemungkinan PAN akan tetap mengambil kesempatan untuk tetap mencapai objectivitas partainya. 

Akhirnya, PAN akan semakin eksis dan mendominasi panggung perpolitikan Indonesia, jika peran ini dijalankan dengan baik maka PAN akan dapat mendapat keuntungan jangka panjang yaitu sebagai partai yang mendominasi kursi parlemen dengan memenangkan pemilu bahkan dapat memunculkan tokoh yang akan duduk sebagai pemimpin di eksekutif. 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun