Mohon tunggu...
Linda Ndaa
Linda Ndaa Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Program studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Saya mempunyai hobi menulis dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Roti Pisang Khas Banjar, Cita Rasa Legendaris yang tak Lekang oleh Zaman

14 Oktober 2025   13:35 Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Wawancara Langsung dengan Pedagang Usaha Roti Pisang Khas Banjar(Sumber: Linda, 2025)

Nama Mahasiswa : Linda

NIM : 2210416220011

Program Studi : Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

.

.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kota yang dikenal dengan seribu sungai dan terkenal dengan pasar terapungnya ini banyak sekali usaha maupun wisata yang menjanjikan untuk dapat memajukan kesejahteraan perekonomian masyarakat banjar. Di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, UMKM mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendorong pengembangan sektor bisnis untuk meningkatkan perekonomian lokal (BPS, 2022)(Rizaldy et al., 2024) .

Bisnis kuliner lokal memainkan peran penting dalam memanfaatkan tren yang lambat bergerak dan mengubahnya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan (Hidayatulla & Anisah, 2024). Di Kota Banjarmasin, salah satu jenis usaha kecil yang sedang berkembang pesat adalah usaha makanan, terutama yang menjual makanan khas Banjarmasin. Kue roti pisang adalah produk populer yang disukai banyak orang, dan ada banyak orang yang menjualnya. Wawancara dengan pemilik usaha kecil yang menjual produk ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran, inovasi bisnis, dan bagaimana bisnis mereka berdampak pada lingkungan di kota Banjarmasin.

Pada artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan turun ke lapangan melakukan wawancara langsung kepada pemilik usaha roti pisang khas banjar di Kota Banjarmasin. Metode deskriptif kualitatif adalah jenis metodologi yang menggambarkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan secara apadanya sesuatu yang dapat diamati berdasarkan situasi dan kondisi pada saat penelitian dilakukan(Septiani & Widjojoko, 2022).

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor usaha yang berkontribusi terhadap salah satu volume bisnis dan penyerapan tenaga kerja terbesar di Indonesia(Putri Salsabila Indrawan Lubis & Rofila Salsabila, 2024). Salah satu yang menjadi penopang kekuatan ekonomi Indonesia saat ini adalah Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM(Putra & Syafrudin, 2021). Sebagai negara berkembang, Indonesia memprioritaskan UMKM dalam sektor ekonominya. Sandiaga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, mengatakan bahwa makanan adalah salah satu pendorong utama industri kreatif Indonesia(Nurmala, 2022).

Seperti roti pisang khas Banjar adalah cemilan yang viral di Kota Banjarmasin. Roti pisang ini tidak seperti roti pada umunya, melainkan bentuknya seperti kue bingka yang sama sama khas dari Kota Banjarmasin. Pada detik.com mengatakan bahwa roti pisang banjar berbentuk bulat dengan dimasak diatas wajan yang cetakkannya itu berbentuk bulat juga. Di jelaskan dalam buku Aneka Jajanan Khas Banjarmasin bahan bahan yang di perlukan untuk membuat roti pisang adalah, tepung terigu, pisang masak, kelapa parut, gula pasir, air, telur ayam, garam, vanili, dan margarin. Dalam konteks kuliner lokal, roti pisang sering digunakan sebagai camilan, hidangan keluarga, atau oleh-oleh khas daerah tersebut. Bahan utamanya, pisang, mudah ditemukan di Kalimantan Selatan karena merupakan salah satu dari sekian banyak buah lokal yang berlimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun