Tidak terasa pandemi covid-19 sudah genap satu tahun ada dan hidup ditengah-tengah masyarakat di seluruh dunia. Semua kegiatan dan aktivitas sehari-hari masyarakat terpaksa dibatasi oleh peraturan pemerintah yang mewajibkan masyarakatnya untuk mematuhi protokol kesehatan. Apabila melanggar maka akan dikenai sanksi. Hal itu dilakukan karena untuk mengantisipasi serta mengurangi angka penyebaran virus covid-19. Diterapkannya peraturan pemerintah tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar di segala bidang. Karena banyaknya tatanan serta rencana yang berubah total akibat adanya pandemi covid-19, termasuk dalam bidang pendidikan.
Sebelum adanya pandemi covid-19, pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara langsung atau tatap muka. Akan tetapi, semenjak kehadiran pandemi covid-19 pembelajaran berubah menggunakan sistem daring atau belajar dari rumah melalui media online. Dengan demikian, para siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar tidak didampingi oleh guru, melainkan didampingi oleh orang tua masing-masing. Meskipun dalam proses belajar di dampingi oleh orang tua, guru harus tetap bersedia menjelaskan melalui media online jika ada siswanya yang kesulitan baik ketika mengikuti pembelajaran daring maupun memahami materi pelajaran.
Tidak adanya guru dalam mendampingi proses belajar siswa secara langsung, diharapkan orang tua para siswa peduli dan maksimal dalam mendampingi anaknya belajar dari rumah. Tidak hanya mendampingi belajar saja, akan tetapi para orang tua juga harus mengajarkan serta memberi contoh pendidikan karakter pada anaknya dan melakukannya secara rutin setiap harinya. Hal tersebut dilakukan, agar pendidikan karakter yang diberikan di sekolah maupun yang diajarkan orang tua tetap terlaksana dan dapat tertanam dalam diri siswa sejak dini. Pendidikan karakter dimasa pandemi covid-19 seperti sekarang ini penting dilakukan dan membutuhkan peran keluarga terutama orang tua sebagai tempat yang paling sentral bagi anak-anaknya dalam melakukan pendidikan karakter.
Salah satu kunci terlaksanakannya pendidikan karakter adalah adanya sosok figur yang berkarakter sehingga dapat ditiru dan dicontoh oleh anak. Karena pada prinsipnya seorang anak adalah meniru apa yang dilihatnya. Apabila di sekolah, yang menjadi sosok figur untuk menjadi panutan adalah seorang guru. Guru yang berkarakter pasti menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di kehidupan kesehariannya, sehingga dapat ditiru oleh siswanya. Begitu juga di rumah, yang menjadi sosok figur untuk menjadi panutan adalah keluarga terutama orang tua.
Apabila orang tua dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik bagi anaknya, pasti anak tersebut juga akan memiliki karakter yang baik pula. Karena didikan yang baik dan lingkungan yang baik akan menghasilkan seorang anak yang berkarakter mulia. Pendidikan karakter yang dapat dicontohkan kepada anak di rumah, misalnya mengajak anak untuk beribadah serta memberikan pemahaman bahwa dalam setiap kegiatan yang dilakukan setiap harinya harus selalu melibatkan Tuhan YME; mengajarkan anak untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya, entah itu tugas sekolah maupun tugas rumah seperti merapikan tempat tidur, makan sendiri, menyapu, dan lain-lain; membiasakan anak untuk mengatakan sebenarnya atau jujur; mengajarkan anak untuk saling tolong menolong kepada sesama; dan masih banyak lainnya.
Dengan demikian, apabila kerjasama dapat tercipta dengan baik antara guru dan orang tua dalam mendidik dan memberikan contoh sikap maupun perilaku yang baik kepada anak, maka pendidikan karakter siswa yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah. Karena pendidikan karakter diharapkan mampu memberikan dampak baik bagi kemajuan moral para remaja di Indonesia.
