Mohon tunggu...
Linda Afiya Safitri
Linda Afiya Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Sibuk
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kita belajar bersama-sama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gaya Belajar Berbeda-beda, Apa Iya?

11 Oktober 2020   21:42 Diperbarui: 12 Oktober 2020   05:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jika seseorang maju dengan percaya diri ke arah mimpinya, dan berusaha untuk menjalani kehidupan yang dia bayangkan, dia akan bertemu dengan keberhasilan yang tidak terduga dalam jam-jam umum." - Henry David Thoreau -

Setiap orang pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda apalagi soal belajar pasti gaya belajar per orangan berbeda, tetapi dari perbedaan gaya tersebut setiap orang pasti mempunyai hobi dan cara memproses informasi yang berbeda pula, coba saja kalian perhatikan disekitar kalian pasti ada yang sekali membaca langsung hafal atau mahir dalam tari atau sejenisnya dan masih banyak juga yang lainya ini semua dikarenakan setiap orang pasti memiliki gaya belajar yang berbeda. 

Beberapa penelitian sudah banyak menemukan bahwa orang-orang menyerap dan mempelajari sesuatu dengan cara yang banyak macamnya atau beragam, sementara di dalam kelas sekolah hanya menggunakan satu cara atau satu metode pembelajaran maka dari itu lihatlah sekitar kalian pasti ada yang selalu mendapat nilai yang sempurna di ulangan tetapi harus mencoba berkali-kali untuk mendapatkan nilai yang sempurna dibidang olahraga sebelum mendapatkan hasil yang maksimal. Dan ada yang bertolak belakang nilai tes satu kali olahraga sudah mendapatkan nilai yang memuaskan tetapi sulit sekali untuk menghafalkan materi pelajaran. 

Menurut Howard Gardner, ada 8 jenis gaya yang pertama adalah :

1. Visual 

          Orang yang memiliki gaya belajar visual dapat dengan mudah memahami data-data dalam bentuk visual, seperti peta dan grafik. Mereka mahir di pelajaran geometri, tapi sulit menggunakan angka dan aritmetika. Anak-anak visual juga memakan waktu lebih lama dalam mengembangkan kemampuan baca dan tulis. Tapi, mereka cenderung imajinatif dan berpikir secara unik. Mereka lebih cepat memproses apa yang mereka lihat daripada yang mereka dengar. Untuk meningkatkan daya serap anak visual, lebih baik menggunakan diagram, grafik, peta, infografis, dan sejenisnya dalam menyajikan informasi. Kata-kata dapat digantikan dengan gambar atau diberi warna. Hindari teks yang panjang dan ganti dengan kata-kata kunci.

2. Verbal 

         Gaya belajar verbal ditandai dengan preferensi untuk menggunakan kata-kata, baik dalam membaca maupun menulis dalam memahami pelajaran. Pelajar verbal nyaman dengan banyak membaca, berbicara, dan menulis saat belajar. Pelajar verbal juga cenderung menyukai permainan kata, puisi, pantun, menemukan arti kata. Jika kamu adalah pelajar verbal, cari berbagai cara untuk selalu mengaitkan materi pelajaran dengan tulisan dan bacaan. Kamu dapat menggunakan teknik mnemonik, membuat buat akronim, dan tuangkan dalam bentuk tulisan. Kamu juga bisa mengulang materi pelajaran dengan membacakannya secara lantang, atau membuat permainan kata bersama teman-teman. 

3. Logika

        Orang yang memiliki gaya belajar ini mahir dalam menyelesaikan masalah matematika dan memiliki penalaran yang logis. Mereka mampu memecahkan masalah dalam bentuk angka dan dapat memahami informasi yang abstrak. Cara berpikir mereka cenderung linear, sehingga lancar dalam menganalisis hubungan sebab-akibat. Orang dengan gaya belajar logika sering mengklasifikasi dan mengelompokkan informasi. Mereka dapat melakukan penghitungan rumit di dalam kepala mereka. Mereka juga menyenangi permainan strategi seperti catur. Bagi orang logika, cara cepat untuk memahami informasi adalah dengan mempelajari konsep-konsep kunci di balik suatu materi, bukan dengan menghafal. Ubah pelajaran menjadi permainan yang strategis. Stimulasi pikiran dengan bermain permainan matematika.

4. Auditori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun