Mohon tunggu...
Linda Afiya Safitri
Linda Afiya Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

It's an impossibility to be perfect but it's possible to do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelekatan Emosi pada Anak dan Pengasuhnya

21 September 2021   21:26 Diperbarui: 21 September 2021   23:33 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelekatan pertama kali di temukan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby, kemudian dilengkapi oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 (Elissa, 2011). Semua hubungan yang mempunyai sifat emosional belum tentu itu adalah kelekatan. Adapun pola kelekatan dan faktor kelekatan pada aspek kelekatan ini, pada aspek kelekatan ini mempunyai pola kelekatan yang ada tiga pola kelekatan seperti,

1. Pola Kelekatan

Bowlby mengatakan bahwa ada tiga pola kelekatan yaitu pola aman, cemas ambivalen, dan cemas menghindar. Ketiga ini sangat penting dalam pola kelekatan karena adanya mereka kita dapat melakukan interaksi dan melekat kepada orang lain. 

   a.) Pola kelekatan aman (secure attachment)

Adalah pola kelekatan yang terbentuk dari interaksi orang tua dengan anak. Anak akan merasa aman bersama orang tua karena mereka mempercayai orang tuanya, anak yang sudah mempercayai seseorang akan merasakan aman bersamanya begitu juga sebalikny anak yang merasa tidak nyaman bersama dengan seseorang akan merasakan yang namanya kecemasan jika dekat dengan orang tersebut, mengapa terjadi begitu ? 

Karena anak lebih sulit mempercayai orang dibandingkan orang dewasa anak akan memilih-milih dalam mereka berinteraksi jika mereka merasakan tidak cocok dengan lawan bicaranya mereka akan cenderung murung dan akan merasa tidak nyaman apabila terlalu sering mereka berinteraksi. 

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa anak susah dalam berinteraksi dengan orang lain karena kita kurang menarik bagi mereka atau kita tidak bisa dekat dengan mereka sehingga mengakibatkan mereka susah nyaman bersama kita.

   b.) Pola Cemas Ambivalen (anxious resistant attachment)

Adalah pola yang terbentuk dari interaksi orang tua dengan anak. Maksud dari ini adalah orang tua yang sudah mempunyai rekaman dalam otak anak itu sangat baik dan mereka sangat menyayangi anak tersebut maka anak jika ditinggal kemana-mana oleh orang tuanya mereka akan cemas karena anak tersebut sudah cenderung bergantung kepada orang tuanya.

   c.) Pola Cemas Menghindar (anxious avoidant attachment) 

Adalah pola yang terbentuk dari orang tua dengan anak. Dalam pola ini berbeda dengan pola yang diatas karena pola ini anak menjadi cemas karena tidak mempunyai kasih sayang dari orang tuanya. Hal ini terjadi karena anak yang sedari kecil menginginkan kasih sayang tetapi selalu ditolak oleh orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun