Mohon tunggu...
Linda Djalil
Linda Djalil Mohon Tunggu...

linda - TEMPO dan GATRA menempa saya untuk selalu jeli, kritis, menulis dengan jujur, dan bekerja keras. Hasilnya? Saya tidak tahu karena yang menilai tentu orang lain. Di KOMPASIANA ini saya sangat menghormati nama pemberian orang tua saya sehingga tidak perlu saya ganti dan palsukan, apalagi memalsukan wajah pada identitas diri. Blog pribadi saya, www.lindadjalil.com --- bila iseng, silakan mampir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat, Untuk Ninok Leksono Wartawan Senior Kompas !

23 Desember 2010   03:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12930757272014803804

Doktor Ninok Leksono. "Ah, nggak usah sebut doktornya. Aku kan cuma seorang Ninok!", begitu selalu sahabat saya berkata.  Bagi kalangan tertentu, terutama lingkungan grup Kompas Gramedia sendiri, nama ini sudah tak asing lagi. Laki-laki  muasal Semarang lulusan ITB kelahiran 30 Januari 1956 ini sudah berkiprah menjadi wartawan di harian Kompas belas-belasan tahun lalu, bahkan lebih.  Bertubuh gempal dan gesit berburu berita, ilmuwan dan seorang astronom ini memang sungguh luar biasa rendah hatinya. Ia seakan-akan lupa akan sederetan gelarnya yang  'es satu, es dua, es tiga, maupun es teler' nya itu. Baginya bekerja dalam diam, gesit tanpa pamer, sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Hari ini, di harian Kompas halaman 15 muncul foto Ninok. Tersenyum lebar, menggenggam piala penghargaan Adhiwarta Rekayasa dari PII (Persatuan Insinyur Indonesia)  yang diserahkan oleh Menteri Hatta Rajasa. Satu lagi prestasi Ninok 'yang biasa-biasa' saja. Begitulah selalu Ninok.

Saya menjalin persahabatan dengannya sejak tahun-tahun dulu. Berempat kami hampir selalu berjalan bersama. Binu Sukaman seorang soprano terkenal yang sering mengikuti opera ke berbagai belahan dunia, dan membuat sekolah musik klasik bersama Ade Simbolon Simanjuntak seorang pianis yang sempat belajar piano di Rusia dan sering manggung di berbagai kedutaan di Jakarta, Ninok yang satu-satunya 'pangeran', dan saya sendiri.  Hampir segala macam restoran sampai warung pinggir jalan kami coba berempat. Kangen-kangenan bulanan memang tidak selalu mulus karena masing-masing memiliki kesibukan yang luar biasa. Karena Ninok satu-satunya lelaki di antara kami, ia kami sebut Charlie Sang Pangeran. Ninok memanggil kami bertiga, masing-masing Angel. Hahahaa..... bagai film Charlie Angels yang dulu dibintangi oleh Farah Fawcett dan rekan-rekannya.

Ninok si rendah hati ini berkaki panjang. Maksudnya, ia kerapkali berada di belahan dunia macam-macam. Sebentar ada di Hongkong, tahu-tahu sudah di Rusia, lalu kembali ke Jogja, muncul lagi di Palmerah kantornya, lalu sudah ada lagi di Medan maupun Jerman. Berbagai pejabat penting menjadi teman dan sumber beritanya. Dan mereka, rata-rata memang kagum atas kepandaian dan wawasan lebar  Ninok. Saya , sebagai temannya senang dan bersyukur  sekali kalau para menteri,  ataupun beberapa jenderal di depan saya membicarakan kekagumannya atas kecerdasan Ninok.

Sebanyak cinderamata, oleh-oleh apapun untuk kami bertiga 'tiga dara' ini, sesering itulah Ninok melanglang buana. Ia tak lupa menenteng oleh-oleh untuk kami.  Dari kota dan negara yang unik dan aneh, tentu oleh-olehnya juga sungguh menarik dan tidak kami jumpai di sini. Yang juga seru adalah oleh-oleh  kalau ia baru saja pulang kampung - yang dibawa adalah lumpia Semarang khas jalan Lombok atau lumpia tante Lien yang sejalan dengan toko Oen Semarang. Duh..... lezatnyaaaaa!! Oleh-oleh dari kami berempat juga sering dibarter manakala kami bertemu di depan gedung  konser manapun di Jakarta. Hampir setiap pertunjukan konser klasik kami datangi, sembari isi mobil penuh oleh-oleh yang harus ditukar antar sesama bertiga. Seru deh!

Baru-baru ini Ninok manggung di Sydney. Ia tutup mulut tak bercerita kepada kami, sampai acara sudah selesai barulah ia mengaku. Tak main-main, ia manggung di opera house Sydney melakoni tokoh pewayangan. Ya ampuuuun.. memang dasar si pangeran yang satu ini.... sudah selesai baru mengaku.  Kebetulan konjen RI di Sydney adalah sahabat saya, seorang diplomat karir , Gerry Jusuf. Keduanya bertemu di sana dan mereka baru  bercerita kepada saya setelah acara selesai.

Ninok pencinta budaya. Sebagai seorang astronom handal yang menekuni soal humaniter, ia juga rajin sekali menulis seni budaya di Kompas. Tentang opera, balet, konser klasik, piano solo, dan macam-macam. Minatnya ke dunia seni memang luar biasa. Ninok juga sempat menjadi anggota paduan suara.  Ia bisa bermain piano, bahkan drama sampai opera house di Sydney.... waaaaah....!

Kalau kami bertiga ulang tahun, Ninok tak pernah absen memberi kado. Lucunya, kado selalu ada tiga. Masing-masing tetap kebagian. Lucu kan?  Nanti giliran saya ulang tahun, Binu dan Ade juga mendapat kado. Begitu pula kalau Binu yang ulang tahun atau Ade. Saya ikut kecipratan.  Kalau memberi oleh-oleh blus kaos yang bertuliskan kota atau negara yang ia kunjungi, ia sudah hafal betul siapa yang kebagian ukuran L, M, dan S ! Hahahaaa....!

Tiap pagi dan menjelang tidur malam, kami berempat selalu berkirim berita, lewat sms.  Ada yang serius membahas isi koran, ada yang konyol dan saling mengejek yang pedas-pedas. Istri Ninok, wanita cantik asal Jogja sudah paham kelakuan kami berempat. Ia seringkali tersenyum  geli melihat kelakuan kami yang 'bagai anak kecil' ini.  Pagi ini, tiga Angels tentu segera mengirim ucapan selamat kepada sang pangeran Charlie, setelah terbelalak memandang foto di Kompas halaman 15  hari ini. Dasar Ninok.... si rendah hati, namun punya hasil yang selalu raksasa dan membanggakan negeri ini.  Sms kami langsung dibalas dengan manis hati......, katanya, "Hallo Angels..., guten  morgen...! Trims ya untuk ucapan selamat kalian. You have inspired me a lot for my creativity....."

Selamat sekali lagi Ninok! Semoga tetap berkarya, untuk Kompas, untuk negeri ini, untuk dinikmati kita semua!! Jangan lupa, cinderamata dari berbagai belahan dunia tetap ditenteng untuk kami bertiga ya..... hahahahhaa...!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun