Mohon tunggu...
Lyfe

Pengaruh Tayangan Sinetron Bagi Masyarakat

8 Desember 2016   20:42 Diperbarui: 8 Desember 2016   20:47 1974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pengaruh Tayangan Sinetron Bagi Masyarakat

Marlina Susanti

01161017

Di zaman yang sudah terbilang modern ini, hampir setiap orang memiliki televisi dirumahnya karena televisi merupakan media yang dapat memberikan hiburan saat seseorang merasa jenuh, dapat memberikan informasi mengenai suatu kejadian yang sedang berlangsung. Salah satu bentuk hiburan di televisi adalah sinetron. Apa sih sinetron itu? Sinetron merupakan penggabungan dan pemendekan dari kata sinema dan elektronika.

Elektronika di sini tidak semata mengacu pada pita kaset yang proses perekamannya berdasar pada kaidah-kaidah elektronik. Elektronika dalam sinetron lebih mengacu pada mediumnya, yaitu televisi atau visual, yang merupakan medium elektronik selain siaran radio. Dalam pengertian lain, sinetron adalah istilah untuk program drama bersambung produksi Indonesia yang disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia. Sinetron ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai sarana hiburan bagi seseorang yang jenuh.

Namun menurut saya, sinetron ini lebih banyak memiliki dampak negatif daripada dampak positifnya. Maraknya tayangan sinetron di televisi memberi dampak negatif terutama jika yang menonton adalah anak-anak karena sinetron dapat mempengaruhi perkembangan anak. Gaya hidup yang mewah, peran-peran khayalan hingga peran antagonis yang ada didalam sinetron, sedikit banyak memengaruhi pola pikir dan tingkah laku anak. Jadi jangan heran, jika anak yang suka menonton sinetron berperilaku seperti artis yang ditontonnya, padahal jauh dari realita kehidupan nyata orangtuanya. Atau, anak bisa menjadi pemarah karena sering melihat adegan yang diperankan tokoh antagonis dalam sinetron.

Walaupun memberikan banyak dampak negatif, sinetron sebagai hiburan yang menjual mimpi ini tetap mendapat respons yang baik dari pemirsa Indonesia di seluruh penjuru negeri. Tak heran jika sinetron tak akan pernah ada habisnya. Demi rating, banyak tayangan sinetron "menjual mimpi”, menayangkan adegan kekerasan, pornografi hingga berbau mistis, tanpa memikirkan dampak buruk bagi pemirsa yang menonton termasuk anak-anak,

Adegan-adegan yang diperankan artis dalam tayangan sinetron, akan banyak memberikan pengaruh buruk pada anak. Anak yang masih polos dan belum bisa membedakan kehidupan yang nyata dan akting sehingga dengan mudah meniru apa yang sinetron tampilkan. Misalnya adegan kekerasan, jika anak tidak didampingi orangtua, bisa saja anak meniru adegan kekerasan yang ada dalam sinetron, seperti berantem, memukul hingga menjambak rambut temannya. Contoh adegan lain yang mudah ditiru anak-anak adalah adegan antagonis yang selalu ada di setiap sinetron. Sehingga tidak mengherankan jika anak yang sering menonton sinetron lebih cepat marah jika keinginannya tak dipenuhi.

Anak-anak yang sering nonton sinetron memiliki pikiran yang pendek dan hanya mengandalkan emosi tanpa mau berpikir menggunakan logika. Banyak sinetron yang menjual mimpi, misalnya hanya dengan mimpi atau dengan menggosok poci, seorang anak bisa mewujudkan segala hal yang diinginkannya. Hal tersebut membuat anak berpikiran instan.

Hal yang paling berbahaya dari menonton sinetron adalah menimbulkan efek kecanduan karena jika sudah menonton satu episode dari suatu sinetron, biasanya penonton akan penasaran untuk menyaksikan kelanjutan cerita pada episode selanjutnya. Jika sudah kecanduan, sulit bagi anak untuk melewatkan kegiatan menonton sinetron padahal banyak sinetron yang tayang di jam belajar anak, yaitu  mulai sore hingga menjelang waktu tidur anak. Tidak hanya menyebabkan anak menjadi enggan belajar, anak akan kesulitan bangun tidur karena menonton sinetron hingga malam. Jika hal ini tidak segera diatasi, anak bisa menjadi budak sinetron dan mendambakan kehidupan layaknya tokoh dalam sinetron yang sebagian besar jauh dari kehidupan nyata sebagian besar pemirsa sinetron Indonesia.

            Dampak buruk sinetron tidak hanya timbul pada anak-anak saja, tetapi orang tua juga terkena dampak buruknya. Saat ini, banyak tayangan sinetron India yang masuk ke Indonesia.  Tayangan sinetron India menarik dari segi penampilan, seperti pakaian, perhiasan, dan make-up yang total, sehingga orang tua menjadi penasaran untuk menontonnya.

Contohnya, sinetron Uttaran yang kebanyakan penontonnya adalah ibu rumah tangga yang penasaran dengan episode-episode kelanjutan dari sinetron tersebut, sehingga ibu rumah tangga tersebut setiap hari menunggu tayangan sinieron itu dan menontonnya hingga tidak ada yg terlewatkan. Akhirnya, sinetron tersebut memberikan efek negatif dan kecanduan. Kebanyakan ibu menjadi malas dalam melakukan pekerjaan rumah. Jika sudah keasyikan, saat anaknya berbicara, si ibu sampai tidak mendengarkan anaknya karena terlalu fokus menonton sinetron tersebut.     

                   Sinetron sekarang kurang menerapkan norma-norma yang berlaku karena tergerus oleh perkembangan zaman yang kemudian menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Anak yang tidak terlalu sering menonton sinetron, cenderung belajar dengan lebih rajin sehingga mendapat nilai yang lebih baik daripada anak yang sering menonton sinetron. Selain memberikan dampak buruk, sinetron juga dapat memberikan dampak yang positif apabila orangtua dapat mengontrol anaknya dan anak tersebut memiliki kesadaran dalam memilih tontonan atau sinetron yang baik untuk dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun