Mohon tunggu...
Lina Widya Astutik
Lina Widya Astutik Mohon Tunggu... Lainnya - seseorang yang bergelut dibidang peternakan

Mahasiswa Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, yang saat ini sedang mengikuti KKN di desa sendiri (KKN Pulang Kampung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

GAUNTANAK (Gandeng Bangun Tani-Ternak), Upaya Pemberdayaan Peternak Desa Guna Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Raji Demak

8 Agustus 2020   19:00 Diperbarui: 8 Agustus 2020   19:34 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelatihan pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing. Dokpri.

Oleh : Lina Widya Astutik, KKN UNDIP TIM II 2020, Kabupaten Demak

DEMAK– Mahasiswa KKN TIM II tahun 2020 Universitas Diponegoro Kabupaten Demak di bawah bimbingan Bapak Besar Tirto Husodo, S.Sos, M.Kes, melaksanakan KKN mulai tanggal 5 Juli 2020 – 15 Agustus 2020 dengan target sasaran warga Desa Raji RT05/RW02, Demak. Program pertama yang akan dilakukan yaitu “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Kambing” kepada para petani dan peternak yang diadakan pada hari Senin (13/07/2020).

Program ini dirasa tepat diberikan kepada masyarakat dimana tema dari KKN UNDIP kali ini yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Target luaran program ini berupa pamflet yang berisi penjelasa umum, cara pembuatan, manfaat pupuk organik dan kandungan yang terdapat dalam pupuk organik.

Sesuai dengan tema KKN UNDIP, maka program pertama ini diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif usaha sampingan untuk menunjang ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya itu, dengan adanya program ini akan membantu masyarakat mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam pertanian yang dapat merusak tanah. Secara tidak langsung program ini juga membantu masyarakat dalam menangani masalah dilingkungan sekitar yang disebabkan oleh limbah kotoran ternak dan mengurangi biaya pengeluaran petani.

Hal ini menjadi dorongan agar program ini bisa diterima oleh warga Desa Raji karena mengurangi biaya petani, ramah terhadap lingkungan, dan bahan pembuatannya sangat tersedia dan melimpah. Selain diprioritaskan bagi warga Desa Raji, program ini juga disosialisasikan kepada masyarakat umum melalui media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram.

Cara membuat pupuk organik dari kotoran kambing yaitu siapkan alat dan bahan yang terdiri dari ember, cangkul, terpal, kotoran kambing, molases dan EM4. Setelah menyiapkan alat dan bahan hancurkan kotoran kambing kemudian campur kotoran kambing bersama molases, EM4 sesuai dosis dan beri air secukupnya. Remas segenggam kotoran dan jika tidak ada air yang menetes, artinya komposisi air sudah pas. Tutup dengan terpal dan berikan beban di setiap sisinya agar tidak terhempas oleh angin. Diamkan selama 1 minggu dan buka terpalnya agar bakal pupuk melalui proses airasi pada pengomposannya. Jika hawa panas keluar dari timbunan, hal tersebut menandakan bahwa proses pengomposan sukses. Untuk menghilangkan aroma amoniak agar segera bisa digunakan, diamkan selama 3 minggu agar kotoran kambing terkena angin.

Pupuk organik yang akan digunakan sebaiknya yang sudah memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk belum siap digunakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun