Mohon tunggu...
Lily Suryani
Lily Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Lily Suryani adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Berjiwa kreatif dan gemar memasak, ia memadukan pengetahuan agama dengan keterampilan personal untuk menciptakan pembelajaran yang hidup dan bermakna. Setelah lulus, Lily bercita-cita menjadi guru yang kreatif, inovatif, dan inspiratif bagi generasi penerus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Mandiri UIN STS Jambi 2025: GEMAR Qur'ani Darul Iman, Menyemai Generasi Cinta Al-Qur'an di Tengah Kota

19 Agustus 2025   07:54 Diperbarui: 19 Agustus 2025   07:54 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Suasan Belajar anak- anak di masjid ( dokumentasi pribadi)"

Saya sadar, pengabdian bukan hanya mengajar, tetapi juga membangun hubungan hati. Anak-anak merasa diterima, dicintai, dan dihargai. Mereka tidak hanya belajar huruf demi huruf, tapi juga merasakan kasih sayang, perhatian, dan nilai persaudaraan yang menguatkan.

Dari Kampung Kito, Untuk Masa Depan Qur'ani

Kini, Masjid Darul Iman tak lagi sepi. Suara anak-anak mengaji menggantikan kesunyian. Saya percaya, perubahan dimulai dari hal kecil - satu anak berani membaca, satu huruf dilafazkan dengan sabar, satu malam diisi cahaya Al-Qur'an.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR. Tirmidzi)

Pengabdian ini mengajarkan saya satu hal penting: masyarakat bukan sekadar objek, tetapi mitra dalam pendidikan. Anak-anak bukan sekadar murid, melainkan aset bangsa yang harus diberdayakan. Masjid bukan hanya tempat ibadah, melainkan pusat peradaban yang dihidupkan.

Refleksi Kegiatan KUKERTA

Sebagai mahasiswa, saya merasa bahwa program KKN Mandiri ini menjadi laboratorium nyata untuk menerapkan ilmu yang selama ini saya pelajari di kampus. Teori pendidikan Islam yang sering hanya saya temui dalam buku kini menemukan bentuk nyatanya di lapangan.

Saya belajar bahwa pendekatan kontekstual sangat efektif diterapkan di masyarakat. Anak-anak lebih mudah memahami jika materi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika membahas hukum mad, saya memberi contoh bacaan dalam doa sehari-hari. Metode ini membuat mereka merasa dekat dengan Al-Qur'an.

Lebih jauh, kegiatan ini juga memperlihatkan bahwa peran mahasiswa tidak berhenti pada masa KKN. Keberlanjutan program sangat ditentukan oleh dukungan masyarakat dan takmir masjid. Karena itu, saya berusaha menanamkan rasa memiliki pada jamaah agar GEMAR Qur'ani Darul Iman bisa terus berjalan meski saya  Kembali ke kampus.

Terima kasih kepada:

  • Dr. H. Mahmud MY, M.Pd., Ketua Masjid Darul Iman
  • Ustadz Rizki dan Ustadz Hakim, marbot masjid sekaligus alumni UIN Jambi
  • Seluruh anak-anak Masjid Darul Iman yang setia hadir

Semoga GEMAR Qur'ani Darul Iman terus berjalan, bukan karena saya pernah ada, tetapi karena semangat ini sudah menjadi milik bersama. Semoga Allah meridhai setiap huruf yang dilantunkan anak-anak ini dan menjadikannya cahaya bagi masa depan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun