Sebagian perempuan pasti pernah merasakan ketidakstabilan emosi dan perubahan gejala fisik yang timbul ketika mendekati tanggal menstruasi. Pada masa ini disebut fase Premenstrual dimana muncul kumpulan gejala psikis dan fisik yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Kumpulan gejala fisik dan psikis yang terjadi pada fase premenstrual disebut Premenstrual Syndrome (PMS). Pada umumnya PMS ini terjadi tujuh hingga sepuluh hari sebelum menstruasi. PMS diklasifikasikan menjadi 5 derajat, antara lain masih direntang normal, PMS ringan, PMS sedang, PMS berat dan ekstrem. Bagaimana kita bisa menempatkan gejala PMS yang kita rasakan dalam rentang apa? Yuk  simak penjelasan berikut.
Beberapa faktor penyebab yang berhubungan dengan terjadinya PMS yaitu:
- Faktor hormonal,tidak seimbangnya kadar  estrogen dan progesteron dimana kadar estrogen lebih tinggi dari batas normal sedangkan progesteron kadarnya lebih rendah.
- Faktor kimiawi, selama siklus menstruasi kadar serotonin berubah-ubah, dimana aktivitas serotonin sendiri berhubungan dengan depresi, kecemasan,agresif, dan gejala lainnya.
- Faktor Genetik
- Faktor Psikologis
- Wanita yang mengalami tekanan psikologis terus menerus akan mengalami gejala premenstrual syndrome yang lebih nyata.
- Faktor aktivitas fisik,kebiasaan olahraga yang kurang dapat memperberat gejala premenstruasi sindrom.
Gejala sindrom premenstruasi dapat dibagi menjadi gejala fisik, dan psikologi.Tanda gejala yang sering muncul ketika PMS antara lain:
- Cemas
- Mudah tersinggung,perubahan mood dan mudah marah
- Merasa dalam keadaan stress
- Merasa sedih
- Mudah lelah
- Sulit berkosentrasi
- Sulit tidur
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Nyeri payudara
- Sakit punggung dan pegal-pegal
- Muncul jerawat
- Perubahan selera makan biasanya selera makan tinggi
- Nyeri pada sendi dan otot
Nah, beberapa penanggulangan gejala PMS yang muncul secara nonfarmakologis  dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu seperti menghindari kafein yang terdapat pada kopi, teh dan beberapa minuman ringan, mengurangi konsumsi garam yang bisa menyebabkan perut bagian bawah terasa penuh. Memperbanyak mkonsumsi makanan tinggi protein, olahraga ringan dan melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan teratur. Olahraga teratur, istirahat dengan cukup.
Bagaimana cara menilai apakah gejala PMS yang kita rasakan itu masih dibatas nomal atau tidak?
Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF) merupakan salah satu kuisioner untuk mengukur gejala PMS seseorang secara subjektif yang dikembangkan oleh University Of California at Sandiego dan National Institute of Mental Health dan telah direkomendasikan oleh American College Of Obstetrcians And Gynecologist (ACOG). Kuisioner ini berisi 10 gejala yang sering timbul ketika PMS.
Penialian gejala PMS diukur dengan skala pengukuran ordinal, dibagi menjadi lima golongan yaitu:
Normal      : skor <10
Ringan       : skor 11-30
Sedang      : skor 31-40