Mohon tunggu...
Lilin Mustika Dewi
Lilin Mustika Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional

Saya merupakan mahasiswa dengan program studi Ilmu Hubungan Internasional, bertepatan kuliah di Universitas Slamet Riyadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anyaman Go Internasional: Mengenalkan Budaya Kita ke Dunia

14 Agustus 2025   16:05 Diperbarui: 14 Agustus 2025   16:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto diambil ketika sedang memaparkan materi 

24 Juli 2025 Ngemplak, Karangnongko, Klaten.

Ketika berbicara tentang karya seni, banyak orang langsung membayangkan galeri megah atau pameran kelas dunia. Namun, siapa sangka inspirasi itu justru datang dari sebuah ruang kelas sederhana di SDN Ngemplak. Di sanalah saya, sebagai mahasiswa KKN, mendapat kesempatan untuk mengajak siswa-siswi kelas 6 mengenal kembali seni anyaman warisan budaya yang kini berpeluang menembus pasar internasional.

Awalnya, anak-anak mengira anyaman hanyalah kerajinan sederhana yang biasa dijual di pasar lokal. Mereka belum membayangkan bahwa motif dan teknik yang diwariskan nenek moyang kita bisa memikat hati orang dari berbagai belahan dunia. Maka, saya memulai dengan cerita: bagaimana pengrajin dari desa-desa di Indonesia berhasil mengirim hasil karyanya hingga ke Eropa, Jepang, dan Amerika, bahkan dengan harga yang membuat mereka bangga.

Kegiatan kami dimulai dari hal paling dasar: mengenal bahan. Dari bambu tipis, daun pandan, hingga pita warna-warni  semuanya bisa menjadi media anyaman. Anak-anak belajar bahwa kreativitas tidak terbatas pada bahan mahal; yang penting adalah keterampilan, ketelitian, dan rasa cinta pada prosesnya.

Edukasi Materi
Edukasi Materi

Saya melihat sendiri bagaimana wajah mereka berubah dari ragu menjadi antusias. Tangan-tangan kecil itu mulai menyilangkan helai demi helai dengan penuh konsentrasi. Setiap kesalahan menjadi bahan tawa sekaligus pelajaran. Dan ketika hasil pertama jadi, rasa bangga pun tak terbendung.

mengajarkan praktek terkait budaya anyaman
mengajarkan praktek terkait budaya anyaman

Yang paling berkesan adalah ketika saya memperlihatkan foto-foto karya anyaman yang berhasil masuk ke pameran internasional. Anak-anak terkejut, “Kok bisa sampai ke luar negeri, Kak?” Saat itulah saya menjelaskan, bahwa dengan internet, media sosial, dan platform e-commerce, karya mereka tidak lagi terbatas pada pembeli lokal.

Lewat kegiatan ini, saya tidak hanya ingin mengajarkan teknik anyaman, tetapi juga membuka wawasan: bahwa mereka punya potensi menjadi bagian dari rantai kreatif global. Dari SDN Ngemplak, karya bisa melintasi lautan. Dari ruang kelas sederhana, mimpi besar bisa tumbuh.

Bagi saya, KKN ini bukan sekadar program kerja, melainkan momen membuktikan bahwa pemberdayaan harus dimulai dari usia dini. Siapa tahu, beberapa tahun lagi, salah satu dari anak-anak yang saya ajar akan menjadi pengusaha kreatif yang produknya dikenal di mancanegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun