Menurut Suparman Suhamidjaja pendidikan kewirausahaan adalah Pendidikan yang bertujuan untuk menempa bangsa Indonesia sesuai dengan kepribadian Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Namun, pada kenyataannya di Indonesia pendidikan kewirausahaan masih harus mendapatkan perhatian yang cukup besar, baik dalam dunia pendidikan itu sendiri maupun masyarakatnya. Â
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan sangat penting dalam pembentukan karakter anak usia dasar, karena saat usia-usia tersebut anak sudah mulai berpikir secara abstrak sampai yang logis serta mereka sudah mulai dapat menyusun rencana ke depan dan menyusun tugas yang nyata. Selain itu, pepatah juga mengatakan bahwa belajar di usia muda bagai mengukir di atas batu dan belajar di usia tua bagai mengukir di atas air.
Dalam menciptakan wirausaha diperlukan adanya pelatihan maupun pendidikan kewirausahaan sehingga hasilnya akan maksimal dan mendapatkan bibit-bibit wirausaha yang berkarakter baik, karena pada kenyataannya zaman sekarang anak-anak sudah mengenal uang sebagai alat pembayaran, dan jika orang tua tidak memiliki kontrol yang baik akan menjadikan anak cenderung memiliki sifat konsumtif, dan jika dibiarkan anak akan memiliki karakter pemalas, tidak mau berusaha/ kerja keras dan hanya mengandalkan orang lain.
Oleh karena itu, Pendidikan pada usia dasar khususnya MI sangat berperan penting dalam pembentukan karakter dan prilaku anak di masa yang datang, jika karakter dan prilaku anak yang terbentuk adalah karakter yang buruk maka dikhawatirkan karakter tersebut akan terus melekat pada diri anak hingga seumur hidupnya.
Adapun nilai-nilai kewirausahaan yang dapat diintregasikan pada Pendidikan kewirausahaan adalah:
Mandiri, adalah sikap dan prilaku seseorang yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Kreatif, adalah cara berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil berbeda dari produk dan jasa yang lain.
Berani mengambil resiko, kemampuan seseorang dalam menyukai pekerjaan yang menantang, berani dan mampu mengambil resiko dalam suatu pekerjaannya.
Berotiemtasi pada tindakan, mengambil inisiatif untuk bertindak terlebih dahulu dan bukan menunggu sebuah kejadian terjadi terlebih dahulu.
Kepemimpinan, sikap dan prilaku seseorang yang selalu terbuka pada saran dan kritik orang lain, mudah bergaul bekerja sama dan mengarahkan orang lain.
Kerja keras, prilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan dan mengatasi berbagai hambatan yang ada.
Jujur, prilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perbuatan, tindakan, dan pekerjaannya.
