Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Matilda, Bocah Kecil Ajaib yang Membongkar Kebusukan Orang-orang Dewasa

1 Juni 2020   09:23 Diperbarui: 1 Juni 2020   20:32 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dokumentasi pribadi

"Aku benar-benar yakin bahwa kebanyakan orang dewasa benar-benar lupa seperti apa rasanya menjadi anak-anak antara usia lima hingga sepuluh tahun ... Aku bisa ingat dengan baik seperti apa rasanya. Aku yakin aku bisa."

Saya merasakan ketagihan membaca buku-buku yang berkisah tentang kehidupan anak-anak, terutama seusai membaca novel "Le Petit Prince" yang saya pinjam dari anak perempuan saya.

Selain faktor pandemi yang 'memerangkap' saya untuk banyak beraktivitas di rumah (#DiRumahAja), kisah menawan dalam novel kecil yang telah saya ulas dalam tayangan ini, merupakan pemicu rasa penasaran saya akan kisah-kisah serupa.

Setelah tergelitik dengan beberapa buku koleksinya, saya kembali 'mengintip' rak buku anak perempuan saya.

Melihat kover depan buku berjudul "Matilda", saya langsung tertarik. Apalagi seusai menyaksikan ilustrasi dan sebuah kalimat 'sadis' yang terpampang pada sampul belakang.

Buku ini memang sangat mengintimidasi. Bayangkan saja jika kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri apa yang tertulis di sana. "Kami melihat Miss Trunchbull menyambar kuncir seorang gadis dan melemparkannya melewati pagar taman bermain!"

Sederet kalimat provokatif itu, ditambah gambar ilustrasi sepadan yang menyertainya, telah membikin saya tak sabar melahap secara lengkap seluruh isinya.

ilustrasi: dokumentasi pribadi
ilustrasi: dokumentasi pribadi
Sang pengarang sendiri, Roald Dahl, adalah pembenci para perundung. Anak perempuannya, Lucy, pernah diganggu oleh seorang gadis lainnya bernama Lizzy.

Maka, Mr. Dahl pun menyusun rencana untuk memberi pelajaran bagi perundung putrinya. Dibantu beberapa kawannya, sang putri berhasil menjalankan rencana jitu ayahnya hingga membuat Lizzy tak berdaya. Sejak saat itu, Lizzy jera dan menghentikan kebiasaan buruknya merundung teman-temannya.

Si Cerdas yang Tertindas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun