Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Semangkuk Sup Ayam yang Meluruhkan Keraguan

3 April 2020   06:42 Diperbarui: 4 April 2020   01:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrsi: pexels.com\Min An

Ilustrasi: buku (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi: buku (Dokumentasi pribadi)
Lantas, apakah naskah yang dikirimkan dengan penuh keraguan oleh Nora Profit itu akhirnya berhasil menembus majalah Essence? Ternyata tidak!

Hanya saja penyebab gagal tayang artikel Nora bukan karena kualitas naskahnya tak memenuhi kualifikasi untuk tampil di majalah kaliber nasional. Kegagalan itu bersumber dari sikap sang penulis sendiri yang tidak memiliki kepercayaan diri.

Lima tahun setelah mengeposkan naskahnya, tanpa sengaja Nora menemukan sepucuk surat yang dulu dicampakkannya ke dalam lemari pakaian karena meyakini bahwa surat dari editor Essence itu berisi penolakan. 

Ketika dibuka, ternyata surat itu mengabarkan bahwa editor memberikan apresiasi yang tinggi atas naskah yang dikirimkannya. Sang editor minta Nora menambahkan beberapa kutipan ke dalam artikelnya agar bisa diterbitkan dalam edisi berikutnya.

Nasi telah menjadi bubur. Memang sudah terlambat bagi Nora sehingga ia harus kehilangan potensi pendapatan dari honor dan peluang menyaksikan hasil karyanya tampil dalam sebuah majalah besar.

Namun kejadian yang menyesakkan itu menjelma sebagai sebuah pelajaran berharga baginya. Dan tahun-tahun berikutnya Nora Profit telah memiliki keyakinan diri yang tinggi untuk menjalani karier sebagai seorang penulis lepas penuh waktu.

Sejumlah Kisah yang Menggugah 
Selain kisah yang disumbangkan oleh Nora Profit, ada juga cerita seorang wanita yang berprofesi sebagai seorang penulis. Ia telah menghasilkan sekian banyak tulisan yang tersebar di berbagai penerbitan. 

Namun demikian, ia merasa masih ada yang kurang pada dirinya. Anak lelakinya pernah mengungkapakn bahwa ia merasa tidak diperhatikan karena sang ibu tidak pernah mengarang cerita anak-anak bagi dirinya.

Ia pun lantas berusaha keras untuk mewujudkan keinginan anaknya itu. Sebuah upaya yang tidak ringan karena genre tulisan yang biasa dikerjakannya bukanlah cerita anak-anak. Namun tekad seorang ibu untuk menyemangati anaknya mendorongnya untuk tak berhenti berusaha.

Setelah empat tahun selalu mendapatkan penolakan, ditambah dua tahun proses penerbitan, buku cerita anak itu akhirnya mewujud. Dan anak lelaki yang telah menanti sejak ia masih berusia enam tahun hingga duduk di kelas enam SD itu sangat bangga ketika menghadiri acara penyerahan buku karya sang ibu kepada perpustakaan sekolahnya.

Banyak lagi kisah lain yang bisa menggugah semangat para (calon) penulis ditampilkan penyusun buku ini. Selain cerita nyata para penulis, lembaran-lembaran buku ini juga dihiasi cukup banyak kutipan inspiratif dan karikatur dengan sentilan-sentilan yang kocak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun