Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jembatan Kekinian, Bikin Masyarakat Penasaran

10 Januari 2019   15:51 Diperbarui: 10 Januari 2019   15:57 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan bagi sebagian orang mungkin biasa karena dinilai sebagai penghubung antara satu tempat dengan tempat yang lain. Namun, di Kabupaten Purbalingga ada satu jembatan yang menarik perhatian banyak orang? Jembatan apakah itu? Ya Jembatan Tegalpingen-Pepedan yang berada di atas Sungai Gintung.

Walaupun dari segi pengerjaannya belum selesai 100 persen, namun jembatan lengkung ini mampu menyedot masyarakat yang penasaran akan kemegahan jembatan ini. Jembatan Tegalpingen-Pepedan ini menghubungkan antara Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan dan Desa Pepedan, Kecamatan Karangmoncol.

Jembatan ini dibangun sepanjang 130 meter dengan lebar tujuh meter. Pembangunan jembatan ini pun mendapatkan alokasi dana Bantuan Gubernur sebesar 28,96 Miliar.

Pembangunan jembatan ini sudah direncanakan sejak Tahun 2016. Pada tahun 2016 pula Detail Engineering Design (DED) dikerjakan. Kemudian Tahun 2017, pembangunan jembatan dimulai. Pelaksana proyek PT. Ghaitsa Zahira Shofa pun diminta untuk mempercepat penyelesaian jembatan. Karena sesuai dengan kontrak pekerjaan, pembangunan ditarget selesai pada 5 Desember 2017.

Ternyata rekanan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu hingga akhirnya putus kontrak. Proyek pembangunan jembatan ini pun kembali dilanjutkan pada Tahun 2018 dengan nilai kontrak Rp 5 M dan dikerjakan oleh PT. Rekaya Semesta Utama.

Pekerjaan terus dikebut dan terus dipantau agar tidak terjadi putus kontrak lagi. Pekerjaan fisik jembatan telah dilaksanakan pada bulan April dan sesuai kontrak selesai pada 19 September 2018. Proyek ini pun nyatanya belum bisa terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Pelaksana proyek akhirnya diberikan perpanjangan waktu hingga 8 November 2018.

Jembatan penghubung dua desa ini pun selesai namun untuk bisa dilewati harus tetap menunggu penyelesaian pembangunan jalan yang tengah dikerjakan oleh rekanan yang berbeda. Kegiatan pembangunan jalan penghubung Pepedang - Tegalpingen Tahun 2018 ini disepakati dengan nilai kontrak Rp 6,4 miliar kepada PT Purnama Putra Wijaya.

Kini, jembatan lengkung dengan nuansa merah dapat dinikmati oleh masyarakat namun belum bisa dilalui karena penngerjaan jalan yang belum selesai. Tidak hanya itu, jalan dari arah Desa Tegalpingen pun kondisinya masih rusak karena pada saat pengerjaan jembatan sering menjadi mobilitas kendaraan berat. Kondisi yang serupa pun juga terjadi di jalan Desa Pepedan menuju Jembatan.

Hal ini tentu membahayakan bagi para pengendara yang sengaja datang untuk melihat jembatan ini. Belum lagi turunan yang terjal dan jalan yang berlubang cukup parah tentu akan sangat membahayakan terutama pengguna sepeda motor. Diperlukan kehati-hatian untuk mencapai jembatan ini.

Walaupun demikian, tidak sedikit orang yang dengan sengaja melihat pesona jembatan lengkung ini dari arah Desa Tegalpingen. Dari arah Desa Tegalpingen, masyarakat dapat menikmati pesona jembatan lengkung dari atas, ditambah alamnya yang indah menambah anggun pesona jembatan ini.

Dokpri
Dokpri
Sesampainya di atas jembatan lengkung ini, masyarakat yang datang akan dibuat terkagum-kagum akan kemegahan jembatan ini. Apalagi jembatan ini belum dapat dilewati para pengendara, sehingga masyarakat yang datang dapat leluasa mengambil gambar ataupun berswa foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun