Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banjir Sampah Plastik, Bisakah Kita Atasi?

23 Agustus 2022   12:20 Diperbarui: 23 Agustus 2022   12:20 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilihan desain produk dari kemasan sekali pakai. (Dokpri)

Awalnya saya mengolah kemasan sekali pakai yang berasal dari deterjen, pewangi pakaian, sabun cuci piring, cairan pembersih lantai, dan minyak goreng. 

Kemasan-kemasan tersebut dapat diolah menjadi dompet, tas belanja, tempat tissue, dan cover Alkitab.

Lama-kelamaan, saya mulai melirik kemasan sekali pakai yang lebih kecil. Misalnya, bungkus kopi, minuman, makanan kecil, susu, dan lainnya. Yang jumlahnya tak terhingga di lingkungan sekeliling.

Kemudian saya mulai menggunakan komputer untuk mencari kemungkinan desain dari satu kemasan. Dan hasilnya menakjubkan!

Pilihan desain produk dari kemasan sekali pakai. (Dokpri)
Pilihan desain produk dari kemasan sekali pakai. (Dokpri)

Kemasan Luwak White Coffee yang diubah menjadi tempat tissue. (Dokpri)
Kemasan Luwak White Coffee yang diubah menjadi tempat tissue. (Dokpri)

Kemasan Kapal Api yang diubah menjadi tempat tissue dan keranjang. (Dokpri)
Kemasan Kapal Api yang diubah menjadi tempat tissue dan keranjang. (Dokpri)

Dodi Hidayat

Tanpa penegakan hukum, sampah akan menjadi momok lingkungan dan menggagalkan program pemerintah sendiri. Jika karena alasan ekonomi pemerintah dan swasta ogah-ogahan menangani limbah, sudah saatnya konsumen bergerak menyetop konsumsi komoditas yang mengandung plastik. Keputusan ada di tangan Anda.

Masalah sampah plastik ini memang sangat rumit. Kita tidak dapat kembali ke masa lalu dan tidak menggunakan plastik.

Mau tidak mau, kita harus akui bahwa ketergantungan pada plastik memang sudah sangat tinggi.

Menghentikan konsumsi komoditas mengandung plastik pun akan memiliki resiko yang besar.

Sedangkan pengolahan sampah plastik memakan biaya yang tinggi. Ada komponen waktu, tenaga, dan kerumitan proses yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun