Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Tim Kerja yang Efektif

30 Juli 2020   16:17 Diperbarui: 30 Juli 2020   16:15 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi | Freepik.com

Sebuah tim, lebih dari sekedar orang-orang yang berkumpul di satu tempat pada suatu waktu. Tim adalah kelompok yang anggotanya saling bergantung dan saling mempercayai satu dengan lainnya. Sehingga semua anggota fokus pada struktur dan aktivitas-aktivitas yang harus mereka lakukan.

Memiliki Motivasi

Sebuah tim yang efektif memiliki tujuan yang jelas. Masing-masing anggotanya akan berjuang mempertemukan cita-cita pribadi dengan apa yang ingin dicapai oleh organisasi.

Illustrasi membangun tim yang efektif. Sumber: dokpri
Illustrasi membangun tim yang efektif. Sumber: dokpri
Membangun Kolaborasi

Seminimal mungkin, harus ada kerjasama dalam suatu tim. Namun di dalam tim yang efektif, ada kolaborasi antaranggota. Maksudnya, masing-masing anggota tim menyumbangkan kemampuan terbaiknya agar tim tersebut mencapai target.

Perlu Fasilitator

"The ability to direct individual accomplishment toward organisational objectives, it is the fuel that allows common people to attain uncommon results." - Andrew Carnegie

Sebuah tim yang efektif membutuhkan seorang fasilitator. Dimana tugas fasilitator adalah memastikan keahlian masing-masing anggota digunakan optimal dan memastikan seluruh anggota tim bekerja untuk mencapai target yang sama.

Membangun Komunikasi yang Efektif

Komunikasi adalah faktor yang penting dalam sebuah tim. Saling berkomunikasi berarti saling memberi petunjuk. Tujuannya agar masing-masing anggota saling mengerti akan informasi apa yang ingin disampaikan anggota lainnya dan mampu memberikan umpan balik yang diharapkan.

Saat berkomunikasi, seseorang belajar mendengar, memberikan semangat, atau bahkan belajar peka saat membahas topik yang sensitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun