Setting: Di dalam kamar berukuran 3 m x 2,5 m.
Jean Louis: *Teriak dari luar jendela*
Tolol, lo! Salah tuh... Bikin gituan aja masa ngga bisa.
Inna Cento: ---Sedang mengerjakan recycle---
*Kaget*
(Astaga! Itu mulut... Padahal orangnya cantik. Sayang mulutnya tidak ada rem.)
Jean Louis: *Teriak dari luar jendela*
Goblok, lo! Salah lagi, salah lagi. Kurang kan plastiknya.
Inna Cento: ---Sedang mengerjakan recycle---
*Lebih Kaget*
(Super astaga, Tuhan! Seperti apa ya... hati orang yang dapat mengeluarkan kata-kata seperti itu?)
Merry Bok: *Berbicara keras-keras di depan jendela kamar*
Yah... Cuma ngerjain begituan aja sih, saya juga bisa.
Inna Cento: ---Sedang mengerjakan recycle---
(Tuan dan hamba sama saja kelakuannya. Gaya bicara juga sama. Cocok.)
Jean Louis: *Teriak dari luar jendela*
Tolol, lo! Salah lagi. Gila deh... Pantas aja Trump kaga mau. Tolol sih, lo.
Inna Cento: ---Sedang mengerjakan recycle---
*Kaget*
(Ini orang, mungkin fans berat Trump. Tiap hari selalu saja Trump disebut-sebut. Apa dia benar-benar mengagumi Trump? Sedikit, sedikit, Trump. Atau ada karyawannya yang mengidolakan Trump?)
Jean Louis: *Teriak dari luar jendela*
Nah... Pinter tuh dia. Pas ngambil bungkus kopinya. Pantesan Trump mau sama dia. Pinter sih...
Inna Cento: ---Sedang mengerjakan recycle---
*Sedikit heran*
(Rupanya tetangga seberang kamar sepanjang hari mengintip. Pagi-pagi jam 2 atau jam 3 sudah absen. Sedang mengerjakan recycle komen terus. Tahan juga mereka terus menerus mengintip. Ada ya... orang-orang lancang seperti mereka.)
---Mengambil HP dan menulis pesan---
"Yos, tetangga gue aneh deh. Gue beraktivitas di kamar mereka komen. Gue di WC mereka komen. Gue di bagian mana pun di rumah ini, mereka komen."