Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Mengintip Pelatihan Membuat Tas Karya Para Difabel di Sleman

12 Juli 2018   23:43 Diperbarui: 12 Juli 2018   23:44 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diakhir sambutannya Pak Gendon yang oleh Mahasiswanya dipanggil Babe itu berharap semoga apa yang sudah didapatkan, ilmu dan ketrampilan  yang telah dibagikan oleh teman- teman PKM-M bermanfaat bagi kehidupan teman- teman selanjutnya untuk meningkatkan kesejahteraan teman -- teman  dan semoga kegiatan ini tetap dilanjutkan di kelompok ODM. 

Harapan dan impian ini disambut baik oleh Pak Doddy selaku koordinator Difabel di  Mlati. Dalam sambutannya pada kesempatan yang sama Pak Doddy pun berharap dan berusaha untuk menidaklanjuti harapan Pak Gendon dan berharap teman -- teman Difabel yang telah mengikuti pelatihan ini bisa melanjutkan secara mandiri di rumah. 

Ungkapan  harapan  Pak Doddy dan Pak Gendon ini diamini oleh peserta atau teman -- teman difabel lainnya yang ada dan bergabung bersama di Rumah Qorry saat itu.

Kegiatan PKM merupakan suatu Program  Kreativitas Mahasiswa yang dikembangkan oleh Ristekdikti. Dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini, Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan keahlian, bakat, ide kreatif serta  kemampuan yang dimilikinya. 

Kelompok PKM-M "Terciduk Menekan Asi Berbayar" merupakan  satu dari 14 kelompok PKM Universitas Sanata Dharma yang lolos setelah mengajukan Proposal kegiatan PKM dan didanai oleh Ristekdikti. Kelompok PKM-M "Terciduk Menekan Asi Berbayar"  dengan mengembangkan Tas Keren Ciptaan Difabel mengadakan pelatihan Penyablonan Tas dan Kaos bagi  teman -- teman Difabel yang ada di Mlati.  

Latihan Penyablonan ini berlangsung selama 6 kali pertemuan dan sebelumnya diadakan observasi tempat kegiatan dan mereka yang hadir selama kegiatan PKM ini dari hari ke hari semakin meningkat.

Hal ini  membuktikan bagaimana  kesadaran  dan kemauan belajar dari teman -- teman Difabel untuk bisa berkembang dan Mandiri. Mereka yang awalnya berjumlah 8 orang orang kemudian bertambah hingga 20 orang. Kelompok PKM-M  yang terdiri dari 5 mahasiswa Bimbingan Konseling Sanata Dharma yaitu Stefanus Bagas Setyawan (BK 2015) selaku ketua kelompok PKM, Anggara Yoseph Arimatea (BK 2015), Yian Areta Faria (BK 2015), Grace Shinta Esther Penata (BK 2016) dan Sr. Lilia Widyawati Turut, FMM (BK 2015) selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi teman -- teman difabel Mlati. 

Semangat dan daya juang serta antusiasme teman -- teman difabel menjadi  nutrisi sekaligus memotivasi   kelompok PKM untuk terus memberi dan belajar bersama mereka.

Pelatihan Panyablonan ini diawali dengan perkenalan dan sosialisasi  kegiatan kepada kelompok ODM yang berlansung pada tanggal 6 Juni 2018 selanjutnya pada pertemuan berikut kelompok mulai memberikan pelatihan bagaimana cara menyablon, mulai dari pembuatan film  hingga  penyablonan Tas dan Kaos.  

Peserta begitu bangga dan bahagia melihat hasil pertama penyablonan. Tak ada kendala yang sangat mengganggu  proses kegiatan ini, kelompok belajar banyak dari teman -- teman difabel, menempatkan diri diantara teman -- teman tanpa membeda-bedakan. Kelompok memilih individu Difabel untuk mengaplikasikan pelatihan sablon karena Kelompok merasa bahwa Individu difabel yang mungkin bagi sebagian orang dianggap kurang mampu dan kehadirannya kurang dianggap oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.

Namun kenyataannya  bahwa mereka  mampu untuk melakukan sesuatu yang lebih  dan bisa mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain.  Persahabatan dan kekeluargaan  terjalin dalam pelatihan ini, hal ini membuat kelompok merasa diterima dan dijadikan bagian dari keluarga besar ODM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun