Mohon tunggu...
Lilan Annisa Sugiyanto
Lilan Annisa Sugiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said

Orang yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran orang tua dalam mengajarkan pendidikan karakter anak

14 Mei 2024   17:14 Diperbarui: 14 Mei 2024   17:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter menurut Ki Hadjar Dewantara adalah penanaman nilai-nilai moral dalam sikap dan perilaku serta budi pekerti yang luhur dalam kegiatan keagamaan, bermasyarakat, dengan alam lingkungan agar menjadi manusia yang berbudi baik. Pendidikan karakter tidak hanya berdampak bagi sekitar tapi juga berdampak pada diri sendiri, karena akan membentur citra diri pada lingkungan sosial.

Masyarakat Indonesia sekarang ini sedang mengalami penurunan dalam mengembangan karakter dalam diri anak, sehingga ketika besar anak akan menjadi anak yang labih seperti yang di ketahui "Indonesia saking aktifnya masyarakat di media sosial Microsoft itu melakukan satu survei tahun 2020 yang hasil survei itu mengatakan Indonesia itu netizennya urutan ke-29 (Tingkat kesopanan) dari 32 negara yang disurvei ," ujar Niken dalam Webinar 75 Tahun SPS, "Good Journalism for Bangsa Kita", Kamis (23/9/2021). padahal tahun 2022 indonesia masuk daftar negara paling ramah, namun mengapa indonesia menjadi negara yang kurang ramah di media sosial. Apakah ada peran pendidikan karakter dalam kasus ini ? tentu saja ada pendidikan karakter sangat berperan besar dalam menentukan sifat dan sikap seseorang ketika berada dilingkungan sosialnya.

Pendidikan karakter di Indonesia sampai saat ini masih belum efektif dalam membentuk karakter kepribadian seorang anak, karena Indonesia masih mengedepankan pendidikan formal seperti mata pelajaran matematika yang mengajarkan cara berhitung, mata pelajaran bahasa yang mengajarkan cara berbahasa yang baik dan benar dan lainya. Namun, ada mata pelajaran yang di wajibkan untuk semua anak mempelajarinya yaitu PPKn (Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan), dalam mata pelajaran itu anak diajarkan oleh pengajar sejak SD untuk dapat mengamalkan sila-sila yang ada pada Pancasila, dan pendidikan agama yang mengajarkan tentang pemahaman agama, namun peran pengajar hanya ketika anak-anak berada di sekolah saja. Sisanya di serahkan pada lingkungan sekitar dan lingkungan keluarganya. 

  

Peran keluarga khususnya orang tua dalam membimbing dan mengembangkan karakter anak-anak mereka sangat penting dibanding peran pengajar, karena pendidikan karakter dilingkungan keluarga berdampak besar terhadap anak dalam bersosialisasi nantinya . Tidak mungkin anak bayi langsung bisa tengkurap, merangkak, berbicara, ataupun berjalan dengan sendiri itu tidak mungkin. Tentu saja, orang tua lah yang memiliki peran dalam tumbuh kembang anak. Anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya, entah itu hal yang baik atau buruk karena mereka tidak tau akan 2 hal tersebut. Ketika orang tua itu memperlihatkan hal-hal yang buruk terus menerus kepada anak itu akan membentuk karakter anak yang buruk juga ataupun sebaliknya.  

Maka dari itu, orang tua perlu belajar lagi, tentang pembentukan karakter anak sejak dini dan dampaknya ketika karakter anak itu tumbuh kedepannya. Perlakuan orang tua terhadap anaknya juga akan melatih psikis sang anak ketika ia sudah terjun ke lingkungan sosial nya nanti.

Selanjutnya peran lingkungan sekitar, seperti tempat dimana anak tumbuh dilingkungan sosialnya. Baik atau buruk ya lingkungan sosial si anak itu akan sangat berdampak terhadap karakter anak ketika ia melakukan hubungan secara sosial dengan orang-orang baru. 

Karakter itu terbentuk sejak ia lahir, dan akan menjadi permanen ketika dia sudah mulai terjun ke lingkungan sosial, seperti sekolah, tempat kerja dan lainnya. Karakter Itu akan menjadi lekat kepada diri sang anak. Contohnya anak yang sejak kecil tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat ketika besar anak itu akan memiliki karakter yang takut berpendapat dan malu berbicara di depan umum, ketika anak selalu mendapatkan apa yang ia mau ketika besar ia akan berkarakter selalu menyepelekan amanah, orang sekitar dan lainya karena ia berfikir bahwa ia bisa menyelesaikan semuanya dengan uang atau lainnya.

Hal yang bisa orang tua ajarkan seperti untuk membangun karakter yang baik terhadap anak, yaitu:

1. Paling utama tanam kan nilai-nilai agama yang mulia dalam diri anak.

2. Jangan terlalu berlebihan dalam memberikan hadiah atau kasih sayang kepada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun