Lika-liku kehidupan pasti dialami setiap orang, mereka yang hidup di lapisan bawah, tengah ataupun di atas. Lika-liku adalah hiasan kehidupan yang tumbuh secara alami. Karena itu siapapun yang selama masih hidup, selama itu pula dia memiliki persoalan.Â
Persoalan harus dihadapi dan diselesaikan. Sedangkan cara serta kreatifitas seseorang dalam menghadapi persoalan itulah yang menentukan kualitas dan keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan persoalan.
Karena itu siapapun mesti terbiasa menghadapi dan menyelesaikan persoalan yang datang, dengan cepat beradaptasi dan mampu memahami, hingga menemukan solusi. Secara manusiawi diri kita bisa salah dalam mengambil keputusan, dan hal itu bukanlah hal yang harus ditakutkan.
Memahami realita yang ada, menghindari keterbelengguan diri pada bayangan ideal adalah salah satu cara agar diri lebih rileks dalam menghadapi segala persoalan. Memberi ruang akan perlunya dialektika berpikir antara benar dan salah, Â baik dan buruk, membandingkan dan menimbang secara matang, termasuk jalan agar diri tidak terbelenggu rasa sesal dan salah berkepanjangan.
Salah satu tanda apabila seseorang telah terbiasa menikmati lika-laku kehidupannya adalah disaat diri seseorang bisa menertawakan dirinya. Mengapa?, karena disaat diri bisa tertawa, diri telah mampu menyadari dan menemukan akar persoalan, yang artinya telah menemukan kunci solusinya.Â
Betapa bodohnya serta lemahnya diri sebelum menemukan kuncinya, begitu banyak tenaga terbuang sia-sia tanpa makna, padahal begitu mudahnya!. Selalu dekat pusat cahaya cinta-NYA. Subhanallaah...
Singosari, Lil@071020