Malam baru saja usai, digantikan fajar yang membawa udara dengan suhu nan menggigilkan tubuhku.
Sebagai rutinitas harianku, di saat fajar merekah inilah aku mulai mengayunkan sapu lidiku di halaman. Banyak daun kering berjatuhan di sana. Mereka telah menyelesaikan tugas alamnya yang mulia, di mata 'stomata' atas alam flora mereka.
Dari dahan yang tinggi, jatuh ke tanah yang rendah. Alangkah indah.
Andai mereka bisa berkisah, aku ingin menanyakan satu persatu pengalaman mereka.
Mungkin ada yang pandai bercerita tentang burung yang bercicit.
Atau ada yang fasih menarasikan proses metamorfosa kupu-kupu: dari butir telur, menetas jadi ulat, berubah jadi kepompong, hingga akhirnya menjelma sebagai penari bersayap indah tersebut.
Bisa jadi salah satu helai daun kering ini adalah pembawa narasi tentang mentari, yang sehari-harinya sibuk beredar dari Timur ke Barat.
Kutemukan satu daun yang masih berwarna hijau. Ingin rasanya kutempelkan kembali ke dahan tempatnya bernaung semula. Aku serasa hendak mengembalikan asanya yang hilang terlalu awal.