Mohon tunggu...
Sholikah Natriyani
Sholikah Natriyani Mohon Tunggu... Lika

I can do it

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Berhati Dingin

30 Agustus 2020   14:31 Diperbarui: 30 Agustus 2020   14:27 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak, silahkan saja jika kau ingin berkirim pesan dengan teman wanita mu". Begitulah ucap gadis itu, Rainilka namanya, saat ku tanya apakah ia akan cemburu jika aku berkirim pesan dengan teman wanita ku. Yap! gadis yang tak lain adalah kekasih ku ini memang berbeda dengan gadis lain. Dia begitu dingin bahkan denganku kekasihnya sendiri, tapi bagiku itulah sisi menarik dari dirinya. 

4 tahun yang lalu tepatnya saat aku kelas 1 SMP, awalnya aku hanya lelaki biasa yang menjalani hari-hari bersekolah seperti kebanyakan anak-anak SMP pada umumnya. Hingga kala itu aku mengikuti ekstrakurikuler wajib pramuka dan BAAAM aku melihat seorang dengan tatapan yang begitu dingin dilengkapi dengan secarik senyum yang manis sedang bercengkrama dengan temannya. Waktu berlalu aku selesai mengikuti ekstrakurikuler hari itu dan pulang tanpa tahu siapa nama gadis itu.

Hari pun berganti aku bersekolah seperti biasanya dan seperti dapat durian runtuh teman di kelasku ternyata sedang membicarakan gadis itu dan teman-temannya. Yash.. dari sanalah aku tau nama gadis itu, ia adalah Rainilka kelas 2D. Dia terkenal sebagai gadis yang dingin terutama pada lelaki yang tak ia kenal, ia tak suka berbasa-basi, tapi ia cukup pintar dalam pelajaran, dia hanya ikut ekskul pramuka sebagai anggota Dewan Penggalang,.

Lalu, sejak aku tau siapa dia aku mencoba mencari sosial media miliknya, saat itu masih menggunakan facebook dan aku mencari namanya. Butuh waktu 3 hari untuk ku bisa menemukan sosial media miliknya fyuuh..

Singkat cerita aku dan dia sudah berteman di sosial media, karena aku ingin mendekati nya dengan aestetik aku berpura-pura menyukai semua postingan nya dan mengirim pesan padanya untuk menyukai balik postinganku. Dan ya setelah kutunggu lama akhirnya dia membalas pesanku "Ya" begitu balasnya.  

Berawal dari sana aku terus berusaha mencari cara agar bisa chatting dengannya. Hingga 2 tahun berlalu aku berusaha terus mendekati nya dengan caraku dan dia yang selalu dingin terhadap ku. Tapi hal itu justru membuatku semakin menginginkannya untuk kujadikan sebagai kekasih ku. Dan ya sesaat sebelum ia lulus aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku padanya, aku menyampaikan nya melalui pesan dan apa yang ia katakan atas ungkapan rasaku ini. "Tunggu 7 hari lagi" balanya pada pesanku dan ku balas "baiklah, tidak apa akan kutunggu". 

Selama 7 hari itu aku dan dia tidak berkirim pesan dia tak membalas pesanku sama sekali. Saat itu pikiran ku kacau dan terus berpikir "apakah dia akan menolakku?, "apa aku melakukan hal yang salah?", "apa caraku menyatakan perasaan padanya salah?,"apa dia akan membenciku?". Pertanyaan-pertanyaan itu berlalu lalang di kepalaku dan "tringg..tringg.." bunyi handphone ku saat ada pesan yang masuk membangunkan aku dari pikiran-pikiran itu. 

Aku terkejut karena itu pesan dari Rainilka orang yang kutunggu-tunggu. "Ya kupikir aku mau" isi pesannya yang ia kirimkan padaku. Lalu ku balas "maksudmu, kau mau menjadi kekasih ku?" dan ia pun membalas "iya". Waaah...aku benar-benar tak percaya gadis yang kuimpikan dan butuh waktu 2 tahun bagiku mendekati serta bersabar denganya yang berhati dingin tidak sia-sia karena sekarang aku benar-benar memilikinya, dia benar-benar kekasihku sekarang.

 Aku dan Rainilka telah resmi berpacaran, bagiku dia tetap dingin tapi aku melihat dibalik sikap dan hatinya yang dingin terdapat kehangatan dan ketulusan yang ia berikan padaku. Dia tak pernah satu kali pun cemburu padaku, meskipun aku chatting dengan teman wanita ku yang lain. Awalnya aku sempat ragu apakah ia benar-benar cinta atau tidak padaku. Karena, selain sikapnya itu ia pun juga tidak pernah melarangku melakukan apapun dia hanya akan memberikan saran dan dorongan atas apa yang aku lakukan. 

Oleh karenanya, suatu hari aku marah karena sikapnya itu dan dia berkata "aku tidak melarang mu dan tidak cemburu bukan berarti aku tidak mencintaimu, aku begitu karena kau juga manusia butuh bersosialisasi dan berkembang jadi selama kau melakukan nya dalam batas yang wajar aku tak akan pernah melarang mu". Aku terdiam, sunyi mendengar apa yang ia katakan hingga aku berpikir bahwa sebenarnya yang ia lakukan ini tanpa sadar membukakan jalan untuk ku mengembangkan diri dan menjalin koneksi untuk bekal ku di masa depan. 

Setelah hari itu, suatu ketika aku kembali bertanya padanya "bagaimana jika nantinya kita tidak berjodoh ilka?" ,ia pun menjawabnya "berarti bukan takdirnya". Lalu kutanya lagi padanya "ya!! semudah itukah, apa kau tidak akan memperjuangkan hubungan kita?", dan lagi dia menjawab " kita telah berjuang dulu, saat ini dan kedepannya tapi kita tak bisa atur akhirnya akan seperti apa". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun