Mohon tunggu...
Lidya Gusti
Lidya Gusti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ahli Sastra, mengajar B.Indonesia di SMP N. 5 Padang panjang

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kalung Jerapah yang Angkuh

8 April 2018   00:16 Diperbarui: 8 April 2018   00:24 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor jerapah yang sangat tinggi. Dia memiliki leher yang panjang dan bulu yang lembut dan berwarna coklat putih. Tapi sang Jerapah tersebut sangat sombong karena dirinya paling tinggi di antara teman-temannya yang lain. 

Dan pada suatu hari yang sangat panas jerapah berkeliling - keliling mencari makanandengan kalung yang sangat bagus di lehernya yang panjang. Saat ingin memakan daun yang tinggi di atas pohon, jerapah melihat seekor semut yang sedang berjalan di pohon dan itu memerlukan waktu yang sangat lama sedangkan ia hanya dengan menaikkan kepalanya sedah bisa mendapatkan makanan. 

Jerapah pun berkata kepada semut, "Hai semut kau sangat lemah ingin mengambil makanan di atas pohon saja, kamu sangat lamban, lihat aku tinggal ambil dengan mulut rumputnya bisa langsung kumakan."

Semut pun menjawab perkataan jerapah, "Walaupun aku terlalu lama untuk untuk mendapatkan makanan, tetapi aku tetap bisa memakan sesuatu yang aku inginkan karena Allah menciptakan sesuatu itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri," balas semut pantang kalah.

Tetapi Jerapah tidak mendengarkan kata semut , malah dia meninggalkan semut di atas pohon sendirian.

pixabay.com
pixabay.com
Setelah tiga hari tidak berjumpa dengan semut. Jerapah pun kembali berjalan-jalan di hutan.  Namun sekarang berbeda dari biasanya, semut yang biasanya sendiri di pohon sekarang ia berdua dengan sang Belalang. Jerapah pun bertanya k ?'pada semut. "Siapa yang ada di samping mu semut, biasa tak ada makhluk lain selain kelompokmu. 

" Oh, ya perkenalkan ini teman baru kami, belalang, cantik kan?" kata semut pada jerapah. " Itu saja bangga. Aku saja yang jangkung tidak sepertimu, jawab jerapah pongah. "Maaf jerapah kalau aku menyinggung perasaanmu, " kata semut menyesal. Tiba-tiba kalung yang sering sekali dipakai Jerapah terjatuh dari lehernya ke dalam lubang yang kecil.

Jerapah mencoba mengambil kalungnya tetapi tidak bisa karena kepalanya besar. Belalang dan semut yang melihat kejadian itu langsung masuk kedalam lubang kecil tersebut, dan berusaha mencoba mengeluarkan kalung itu beramai-ramai. Dengan  susah payah mereka akhirnya berhasil juga mengeluarkan dari lubang itu.

" Terima kasih sekali Semut dan belalang karena telah membantuku, kalau tidak ada kalian aku tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin kalung kesaayanaganku akan hilang selamanya. 

"Tetapi aku punya satu permintaan padamu, kamu tidak boleh sombong lagi,"kata semut sambil mengajari jerapah." Kita itu punya kelebihan dan kekurangan," kata belalang. " Iya, aku minta maaf dan menganggap kalian teman baikku dan tak mengulanginya lagi.

Dan sekarang jerapah mengerti kenapa makhluk itu diciptakan berbeda-beda. Semuanya agar kita bisa melengkapi satu sama lain. Harusnya aku membantu di tempat yang tinggi  dan semut pun membantu di tepat yang tidak bisa kugapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun