Jika hanya kekhawatiran bahwa suara kyai NU banyak beralih ke Jokowi dengan acara Zikir Akbar ini, haruskan seorang Fadli Zon menyerang tanpa melihat sasarannya? Ia lupa siapa yang ia hadapi. Sepertinya jadi penyebutan nama "Prabowo" dalam doa yang terpetik oleh Mbah Moen sempat disyukuri kejadiannya oleh kubu Prabowo dan diamini faktanya. Mereka berharap Mbah Moen merapat ke Prabowo tapi sayangnya mbah Moen lebih mendekat kepada figur Jokowi.
Beginilah jika politisi memaksakan bergaya seniman, puisi yang harusnya indah malah jadi kecaman. Jika ia bisa menuduh doa orang lain sekotor itu, apakah setiap doanya sendiri justru punya muatan licik.
Jika Fadli Zon memang tau etika, sewajarnya ia menyampaikan permohonan maaf atas puisi yang dibuatnya. Setidaknya ia sudah mengakui itu tertuju untuk siapa. Ayo Zon, mintalah maaf ke Mbah Maimoen!