Mohon tunggu...
Anggraeny
Anggraeny Mohon Tunggu... Penulis - Tarot Advicer dan Blogger

Empowered Taror Advicer, pemerhati spiritual, Gaya Hidup, Astrologi, seni dan budaya Pemilik akun IG @anggraenytarot, dan pengasuh web www.anggraenytarot.com JIka ingin kontak personal hubungi WA 081232067526

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kode Etik Baca Tarot, Perlukah?

23 November 2021   13:01 Diperbarui: 23 November 2021   13:27 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah akan timbul kalau kemudian apa yang dibaca oleh pewacana Tarot menimbulkan dampak Negatif pada diri Klien, misal klien jadi merasa tidak berdaya dan sedih berkepanjangan, Klien merasa hidupnya sial, bahkan ada yang sampai memicu pertengkaran Klien dengan Kolega atau keluarganya. Hal seperti inilah yang kemudian memicu munculnya anggapan atau istilah "Scammer " pada pelaku Tarot.

Diperparah lagi dengan pembacaan tarot yang dikaitkan nasib siap atau kesialan seseorang, dan untuk menepis kesialan  itu harus ditebus dengan membayar mahar berupa batu Kristal atau cincin dan sejenisnya yang bisa mencapai harga  jutaan rupiah, seperti yang terjadi di Amerika dan yang kemudian berujung pada Tuntutan Hukum bagi Praktisi Tarot itu sendiri. Semua kejadian diatas dipastikan karena kurangnya Edukasi dan pemahaman dari Praktisi Tarot terhadap apa yang dikerjakannnya.

Sebagai sedikit catatan, menurut Praktisi Tarot sekaligus penulis Buku Best Seller Holistic Tarot , An Integrative Approach to using Tarot for Personal Growth, Benebell Wen, dia memberikan kriteria Praktisi Tarot  berpengalaman adalah mereka yang sudah menekuni dan belajar tarot secara terus menerus selama 3 tahun dan sudah melayani paling kurang 150 klien dengan rekam jejak jelas berupa Portofolio dan Feed bacak dari klien serta  adanya Form evaluasi diri di setiap Praktek yang dilakukannya.

Kode Etik Profesi

Kode Etik Praktek Tarot yang banyak dikenal dikalangan Praktisi, adalah yang di rilis oleh organisasi Tarot seperti American Tarot Association (ATA). Dalam Kode etik ini memuat berbagai hal yang harus dilakukan dan dihindari Oleh Praktisi Tarot dalam melaksanakan pekerjaannya. 

Kode etik ini mengarah pada Nilai nilai moral spiritual yang dianut oleh Praktisi Tarot, sehingga cenderung bervariasi antar Prktisi. Namun terdapat beberapa benang merah yang harus diakomodir dalam Kode Etik tersebut.


Dalam melakukan Prakteknya, Praktisi Tarot diharapka bisa menjaga diri dan kredibiltasnya dengan  tetap bekerja di dalam Koridor Kode Etik, sehingga dirinya terlindungi dari sikap berlebihan dan Irrasional.

Kode Etik ini sangat diperlukan dalam menjalankan Praktek Tarot, baik itu Tarot Reader maupun Tarot Advicer, sehingga paling kurang, Praktisi Tarot bisa melindungi dirinya sendiri dari Tuduhan penipuan atau "Scammer" seperti yang selama ini sering diteriakkan pada mereka oleh pihak tertentu yang kecewa  dalam masyarakat.

Kode etik ini pun berguna untuk mendidik masyarakat pengguna jasa Praktisi Tarot agar senantiasa mengedepankan  pola pikir Rasional dan terukur, sehingga tidak mengabaikan norma norma kewajaran maupun spiritualitas yang ada di tengah masyarakat maupun yang dianutnya.

Berikut ini adalah contoh Kode Etik yang dibuat dan diakomodir oleh penulis dalam menjalankan Profesi sebagai Tarot Advicer, sehari hari :

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun