Guru Hebat Membawa Perubahan di Masa Depan

Guru-guru yang ada di Banten dan di negeri ini haruslah guru-guru yang inspiratif dan mampu membuat para siswa mencintai aktifitas belajar sepanjang hidup. Mereka juga harus memiliki kesejahteraan yang layak hingga tidak lagi dipusingkan dengan urusan dapur dan harus mencari pekerjaan sampingan diluar waktu mengajar. Para guru juga harus peduli dengan kemampuan akademik, sikap dan psikomotor siswanya dan tidak hanya disibukan dengan aktifitas pengembangan diri sendiri dengan laptopnya sementara murid terbengkalai. 

Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa terdapat empat faktor yang harus dimiliki oleh guru sehingga dia disebut guru profesional. Faktor pertama adalah kompetensi profesional yang artinya guru harus memiliki penguasaan materi yang baik. Guru harus paham berbagai macam metode mengajar, menguasai berbagai media pembelajaran sehingga kegiatan mengajar di kelas menjadi hal yang menarik. 

Faktor kedua yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik artinya seorang guru harus faham konsep dan teori tentang pendidikan anak. Seorang guru harus punya kemampuan mendidik anak, tidak sekedar menyampaikan materi. Guru harus faham latar belakang orang tua anak, dari mana dia lahir dan bagaimana lingkungan kesehariannya sehingga nanti dalam memberikan tindakan pendidikan, tepat dan efektif. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap anak memiliki latar belakang keluarga dan masyarakat yang berbeda-beda dan perlu pelayanan pendidikan yang berbeda. 

Faktor ketiga yang harus guru miliki adalah kompetensi kepribadian yang dapat diartikan bahwa guru haruslah seorang individu yang patut diteladani karena memiliki akhlak yang baik. Tutur katanya, tindakannya, cara berpakaiannya bahkan cara dia berjalan layak ditiru oleh murid yang memang usia-usia anak sekolah adalah usia yang butuh keteladanan. Ketika anak-anak tidak mendapatkan teladan di rumahnya masing masing, maka setidaknya gurunya lah yang bisa memberikan dia teladan untuk dia contoh tentang bagaimana hidup yang baik. 

Faktor ke empat adalah kompetensi sosial, seorang guru haruslah menjadi pribadi yang bisa guyub di masyarakat, bermanfaat di masyarakat dan bahkan menjadi tempat bertanya anggota masyarakat. Di sekolah dia diteladani akhlaknya dan dirindukan ilmunya oleh murid-muridnya, sementara di masyarakat dia menjadi pribadi tempat bertanya anggota masyarakat jika ada masalah yang harus diselesaikan.

Terkait dengan guru yang profesional, guru yang hebat atau guru yang bisa membawa perubahan murid muridnya menjadi pribadi-pribadi hebat di masa depan, disini tentunya peran perguruan tinggi atau lembaga pendidikan guru yang melahirkan para guru harus diperkuat. Provinsi Banten bersama Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan di kampus-kampus yang ada di Banten harus bekerjasama dan memastikan betul bahwa alumninya yang akan menjadi guru memiliki kompetensi yang unggul.  

Proses perkuliahan yang dijalani betul betul sesuai aturan, tidak ada jual beli nilai dan tidak ada plagiarisme yang menghancurkan kualitas intelektual dan menunjukan kebusukan moral para calon guru. Fakultas keguruan senantiasa membekali para calon guru dengan kurikulum yang sesuai dengan zamannya, kurikulum yang adaptif, kurikulum yang prediktif dengan perubahan dimasa depan. 

Para guru di Indonesia dan di Provinsi Banten juga harus senantiasa mendapatkan berbagai pelatihan untuk penambahan ilmu pengetahuan dari pemerintah baik melalui daring atau luring. Para guru adalah manusia-manusia yang tidak boleh berhenti belajar dan dalam hal ini pemerintah bertanggung jawab dalam hal peningkatan kualitas guru.  

Pemerintah provinsi Banten dengan segala jajarannya ke bawah haruslah ketat dalam menyeleksi penerimaan guru PNS atau PPPK karena taruhannya adalah kemajuan provinsi Banten dan kemajuan negara ini. Tidak boleh ada praktek-praktek curang dalam penerimaan guru karena jika itu terjadi dan yang diterima adalah guru-guru yang kualitasnya buruk, maka sudah dipastikan para siswa yang lulus dari sekolah-sekolah di Banten juga memiliki kualitas buruk. Yang menjadi guru haruslah pribadi-pribadi hebat, karena guru yang hebat akan melahirkan anak-anak yang hebat, kreatif dan inovatif. Dan anak-anak yang hebat ketika tidak tersedia lapangan pekerjaan maka dengan sendirinya dia akan menciptakan lapangan pekerjaan karena dia kreatif dan inovatif. 

Pemerintah Indonesia dan Provinsi Banten juga harus memperhatikan kesejahteraan guru-guru honor yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah guru ASN. Para guru honor memiliki tugas yang sama yaitu mencerdaskan anak bangsa, memajukan bangsa, mereka butuh perhatian terutama dalam hal kesejahteraan supaya bisa mendidik dengan tenang. Mereka harus memiliki kesejahteraan yang meskipun tidak sama dengan para guru ASN, setidaknya jarak kesejahteraan itu tidak terlalu jauh hingga mereka bisa fokus mengajar dan mendidik peserta didik.   

Pada akhirnya anak-anak yang hebat yang lahir dari guru-guru hebat adalah anak-anak yang memiliki mental berani dan hidupnya selalu mencari peluang untuk sukses serta tidak mengenal kata menyerah. Maka jika para pemuda Indonesia dan di provinsi Banten sudah memiliki sikap kreatif, inovatif, berani serta pantang menyerah, maka Banten tidak akan lagi menjadi provinsi yang menyumbang angka pengangguran paling banyak di Indonesia. Semoga tidak lama lagi Pemuda Indonesia dan pemuda di provinsi Banten siap bersaing dan mendunia.