Mohon tunggu...
babarol
babarol Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Feel free to collaborate

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengemis Makin Canggih: Minta-Minta Berkedok Konten Kreator

12 Januari 2023   13:17 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:29 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Nenek sedang Melakukan Live Streaming Mandi Lumpur di Akun Tiktok Anaknya (Foto: kompas.com)

Berkembanganya dunia teknologi telah memunculkan fitur live streaming video yang memungkinkan para pengguna untuk berinteraksi langsung dengan para pengikutnya yang tergabung dalam live streaming yang sedang dilaksanakan. 

Pada awalnya, fitur ini digunakan sebagai media entertain untuk mempromosikan produk, workshop, sharing session dengan pembicara, dan sebagainya. Namun, akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan terkait fenomena ngemis melalui fitur live streaming.

Seperti yang telah diketahui bahwa melalui live streaming dapat memungkinkan seseorang mendapatkan gift dari para penontonnya yang kemudian dapat diuangkan. 

Hal tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh para konten kreator untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Namun belakangan ini, aksi live streaming tersebut justru menimbulkan kontroversi akibat tindakan tak lazim yang dilakukan ketika live streaming.

Adanya fitur gift dari platform live streaming telah dimanfaatkan sebagai salah satu cara ngemis gaya baru yang nantinya dapat ditukar dengan uang. Tindakan ngemis online tersebut dilakukan dengan berbagai cara seperti berbagi kesusahan yang mengatakan "Butuh uang ........, sudah tidak makan sekian hari ......, butuh beli beras..." dan lain sebagainya. Bahkan, tindakan tak lazim seperti mandi lumpur dan berbagai tindakan lainnya juga dilakukan oleh para pengemis online yang berkedok sebagai konten kreator.

Konten kreator dan pengemis online pada dasarnya melakukan hal yang sama yaitu entertain. Namun, tindakan entertain yang dilakukan oleh para kreator 'pengemis online' cenderung berupa tindakan berbagi kesusahan yang dapat menimbulkan rasa iba dari orang lain ataupun tindakan tak lazim yang cenderung tidak ada manfaatnya. 

Hal tersebut jelas menimbulkan nilai dan insight yang berbeda dibandingkan dengan konten kreator yang menampilkan promosi produk maupun berbagi tips-tips tertentu.

Beberapa konten kreator di beberapa negara juga ada yang memanfaatkan foto-foto atau video-video dari kamp-kamp pengungsi Suriah dan berdalih untuk mencari sumbangan. 

Hal ini merupakan tindakan yang tidak dibenarkan karena dapat dinilai sebagai tindakan ekspolitasi anak, warga miskin, ataupun kesusahan yang dialami seseorang hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Berdasarkan fenomena tersebut, harapannya masyarakat dapat lebih bijak dalam memanfaatkan kemajuan teknologi agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak dibenarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun