Mohon tunggu...
Lia Nurhayati S
Lia Nurhayati S Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Komunikasi Sekolah Vokasi IPB

Sebuah Cerita yang Tak Pernah Selesai

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Keterbatasan Bukanlah Alasan untuk Malas Bekerja Bagi Hierwan Purnama

24 Maret 2021   03:06 Diperbarui: 24 Maret 2021   11:26 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjalani kehidupan dengan keadaan tubuh normal adalah suatu hal yang patut disyukuri. Namun bagaimana dengan orang yang mempunyai kekurangan? Haruskah mereka bersyukur? dan Bolehkah mereka mengeluh serta marah kepada Tuhan?.

Hal ini yang dirasakan oleh Hierwan Purnama, sejak lahir beliau sempurna namun pada usia 2 tahun mengalami sakit panas tinggi yang mengakibatkan beliau menjadi cacat tunarungu. Hierwan yang biasa disapa Bang Boy tinggal di Depok bersama dengan istri dan dua anaknya. Tak lepas dari kekurangan yang ada, ia harus bertanggung jawab menafkahi keluarganya.

"Sebelumnya saya sudah pengalaman kerja dari tahun 2007-sekarang. Dimulai tahun 2007-2012 saya kerja di tempat cuci steam. Tahun 2012-2013 saya kerja jaga rental PS milik orang lain. Tahun 2013-2015 saya kerja di Finishing Printworks Rakyat. Tahun 2015-2017 kerja menjadi kurir/catat di Momocheung. Tahun 2018 sampai sekarang saya kejar sebagai ojek online." Ujar Hierwan.

Menjadi pengemudi ojek online adalah pekerjaan yang dipilih beliau. Walaupun pada kenyataan nya setiap pekerjaan pasti memiliki tantangan nya tersendiri. Namun ia merasa senang dan aman bekerja di mitra perusahaan ini karena sesama rekan-rekan kerja membentuk suatu komunitas bernama "Elite Squad Fighter".

Komunitas "Elite Squad Fighter" merupakan komunitas yang memiliki kepedulian khusus kepada para Driver tuli. Komunitas ini dibuat untuk membantu para driver tuli ketika mengalami masalah atau keluhan dari penumpang. Selain itu komunitas ini juga berkomitmen mengajarkan bahasa isyarat dan meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk memantau perjalanan lewat fitur live tracking. Komunitas ini percaya, driver tuli pun mempunyai semangat dan daya juang yang sama dengan driver lainnya.

"Ya, teman-teman saya baik dan sangat membantu. Saya tidak bisa dengar, hanya bisa melalui chat WA atau SMS. Jadi kalau tidak dibalas, saya minta tolong teman driver online lain untuk berbicara memberitahu" Ujar Hierwan.

whatsapp-image-2021-03-24-at-10-48-07-605ab750d541df57b500cc22.jpeg
whatsapp-image-2021-03-24-at-10-48-07-605ab750d541df57b500cc22.jpeg
Berkomunikasi dengan banyak orang termasuk penumpang merupakan salah satu kesulitan yang beliau rasakan. Sama halnya saat sedang di wawancarai melalui chat WhatsApp, saya belajar sesuatu bahwa ketika berkomunikasi dengan tunarungu tidak lebih dari "10-15 kata" tentu hal itu menjadi pengetahuan untuk saya pribadi.  Beliau tidak pernah merasa asing jika bergabung dengan banyak orang, agar dapat mengerti pembicaraan biasanya beliau mengetik di handphone atau menulis nya di sebuah kertas. 

Tidak hanya itu bahkan inovasi baru terus beliau lakukan, seperti membuat desain stiker untuk di tempel di helm dam papan protect yang bertuliskan "Mohon Kerjasama nya, 20 meter sebelum belok tepuk pundak saya. Belok kanan tepuk pundak kanan, Belok kiri tepuk pundak kiri, dan Berenti tepuk keduanya" Hal itu untuk memudahkan komunikasi para penumpang kepada driver online tunarungu. 

Apalagi ditengah situasi tidak menentu seperti ini, yang mana semua sektor terkena dampaknya termasuk para ojek online. Sejak pandemi para ojek online mengalami penurunan orderan karena danya aturan Pemerintah mengenai PSBB, Tidak berpergian kemana- mana dan melakukan aktivitas dari rumah demi memutus rantai penyebaran Covid 19. Hal itu tidak membuat pribadi Hierwan menjadi patah semangat, Ia tetap menjalankan pekerjaan nya dengan ikhlas dan tabah.

Sebuah harapan dari beliau semoga tidak ada diskriminasi lagi kepada orang yang berkebutuhan khusus karena pada dasarnya kita ini semua sama dimata Tuhan. Selain itu beliau juga berharap vaksin segera dibagikan secara merata kepada masyarakat dan semua orang melakukan aktivitas di tempatnya masing-masing, pandemi segera berakhir sehingga perekonomian Indonesia bisa kembali normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun