Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Aku dan Industri Hulu Migas

20 Agustus 2016   05:18 Diperbarui: 20 Agustus 2016   12:34 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: bisniskeuangan.kompas.com

Aku adalah termasuk orang yang tidak paham tentang industri migas, apa lagi industri migas hulu (kegiatan eksplorasi dan produksi). Yang aku mengerti, waktu itu, atau mungkin sampai sekarang, orang-orang yang bergelut di bidang industri ini pada umumnya tergolong sebagai orang-orang yang kaya (raya).

Disaat harga minyak mahal, maka kekayaan mereka akan cepat sekali menjadi berlipat ganda. Sementara aku yang hanya sebagai konsumen BBM hanya bisa menjerit dan tercekik. Karena ketika harga BBM dan gas naik, sudah pasti pengaruhnya akan berimbas pada seluruh sendi perekonomian dan kehidupan masyarakat luas.

Apabila saat ini terjadi kenyataan lesunya minat investasi pada industri hulu migas, sejatinya aku merasa tidak kompeten atau tidak mampu untuk memberikan saran bagaimana upaya untuk menciptakan iklim investasi hulu migas yang kondusif. Apalagi untuk berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara mendatangkan investasi di industri ini di Negara kita. Sungguh, jauh panggang dari api.

Sejauh yang kumengerti, saat ini harga minyak mentah dunia sedang dalam kondisi turun atau rendah. Pikiran sederhanaku mengatakan, ya tentu saja dalam kondisi seperti itu, investasi di bidang ini tidak akan menarik bagi investor. Bagaimanapun, yang namanya investor tentu saja yang dikejar adalah keuntungan yang bila mungkin sebesar-besarnya. Lha kalau posisi harga minyak rendah, ya ogahlah. Takut rugilah! Baru nanti apabila harga BBM kembali “normal”, otomatis investasi dibidang ini pastinya akan kembali normal pula.

Sebenarnya, bagiku dan bagi bagian terbesar dari rakyat Indonesia, turunnya harga minyak adalah merupakan berkah tersendiri, dan terus berdo’a supaya harga BBM yang rendah ini dapat berlangsung dalam waktu lama. Aku beranggapan, bahwa ini mungkin sebagai hukum alam, agar mereka yang selama ini bergelimang harta dari industri ini, juga merasakan bagaimana rasanya jika rejeki menjadi seret.

Yang aku herankan, adalah bagaimana harga BBM dunia bisa turun sampai lebih dari 50% dari harga yang tinggi sebelumnya. Berarti, harga tinggi yang terjadi selama itu adalah permainan para mafia untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Memang aku juga tahu, bahwa banyak faktor yang mempengaruhi harga BBM diluar faktor ekonomi, seperti faktor politik dan keamanan dunia. Tetapi tetap saja aku berpendapat, bahwa harga BBM yang terlalu tinggi sampai diatas US$ 100 per barrel dulu itu adalah harga yang tidak wajar.

Ada pendapat bahwa bisnis hulu migas adalah proyek negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak mendukung industri hulu migas. Okelah, aku mendukung demi perolehan pendapatan dan devisa negara. Tetapi, tolong perhatikan dan dengarkan saran sederhana dariku yang awam ini:

  1. Agar orientasi bisnis hulu migas ini tidak untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga bisnis ini menjadi berkah.
  2. Tolong jangan melibatkan banyak mafia, sehingga harga BBM-nya menjadi wajar, dan tidak memberatkan rakyat kecil.
  3. Jagalah kelestarian alam dan lingkungan, karena sudah banyak contoh kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ini.
  4. Apakah tidak mungkin dipikirkan investasi ke sumber energi lain yang lebih ramah lingkungan. Kan katanya potensi energi fosil terbatas atau hampir habis, sekaligus mengurangi dampak negatif dari penggunaan energi fosil ini.

Sebenarnya bagiku terus menggunakan BBM adalah karena terpaksa, karena tidak adanya alternatif lain. Dampak buruk dari produksi dan penggunaan BBM terhadap lingkungan dan kesehatan sangatlah nyata.

Eksplorasi dan pengeboran minyak dapat mengganggu habitat baik di daratan maupun lautan. Jika terjadi minyak tumpah ke perairan (sungai atau laut), akan dapat membahayakan kelestarian biota perairan di lokasi tersebut.

Pengeboran minyak bumi di laut dapat menyebabkan terjadinya peledakan (blow out) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran. Sumber gambar: galuhadhitiaputra.blogspot.co.id
Pengeboran minyak bumi di laut dapat menyebabkan terjadinya peledakan (blow out) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran. Sumber gambar: galuhadhitiaputra.blogspot.co.id
Demikian juga dalam penggunaannya, pembakaran BBM akan mengeluarkan emisi yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia (Sumber), antara lain:
  1. Karbon dioksida (CO2) adalah gas rumah kaca dan sumber global warming yang mengakibatkan perubahan iklim.
  2. Karbon monoksida (CO) bila masuk ke peredaran darah  akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh.
  3. Sulfur dioksida (SO2) menyebabkan hujan asam, yang berbahaya bagi tanaman dan hewan yang hidup di air, dan juga memperburuk atau menyebabkan penyakit pernapasan dan penyakit jantung, terutama pada anak-anak dan orang tua.
  4. Nitrogen oksida (NOx) dan Volatile Organic Compounds (VOC) berkontribusi mempengaruhi tingkat ozon, juga mengganggu dan merusak paru-paru.
  5. Material partikulat memperburuk kondisi kota dan pemandangan, dan bersama dengan ozon, berkontribusi menyebabkan gangguan asma dan bronkitis kronis, terutama pada anak dan orang tua. Partikel yang sangat kecil, atau "material partikel halus" diduga menyebabkan emfisema (penyempitan saluran nafas) dan kanker paru-paru.
  6. Timbal dapat menyebabkan dampak kesehatan yang parah terutama bagi anak-anak, meracuni udara dan bersifat karsinogen.

Pencemaran udara akibat pembakaran BBM kendaraan bermotor. Sumber gambar: enviroair.blogspot.com
Pencemaran udara akibat pembakaran BBM kendaraan bermotor. Sumber gambar: enviroair.blogspot.com
Jadi, wahai para yang ahli, tolonglah segera temukan sumber dan produksi energi baru yang terbarukan dan ramah lingkungan, sehingga aku tidak lagi menggunakan BBM fosil. Bukankah sumber-sumber minyak sudah semakin berkurang, produksinya terus menurun, namun permintaan terus meningkat, sehingga tentu saja nantinya harga akan naik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun