Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Mahasiswa (IPB) Rentan Terserang Penyakit Hepatitis A?

17 Desember 2015   06:18 Diperbarui: 17 Desember 2015   13:13 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi : cambodiafirstclinic.com"][/caption]Belakangan ini, berbagai media memberitakan tentang wabah penyakit hepatitis A yang tiba-tiba saja muncul dan menjangkiti banyak orang, seperti yang terjadi di lingkungan kampus Intitut Pertanian Bogor (IPB). Dilaporkan bahwa sebanyak 28 orang mahasiswa IPB terinfeksi virus hepatitis A, yang kemungkinan besar berasal dari makanan atau minuman yang tidak higienis.

[caption caption="Peta penyebaran penyakit hepatitis A, Indonesia dengan tingkat endemisitas yang tinggi. Ilustrasi : mypositiveparenting.org"]

[/caption]Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A (Hepatitis A virus/HAV). Virus ini menular kepada orang yang belum terinfeksi (dan yang tidak divaksinasi) melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh tinja dari orang yang terinfeksi. Penyakit ini terkait erat dengan kondisi air yang tidak bersih dan aman, sanitasi yang tidak memadai, dan kebersihan pribadi yang buruk.

[caption caption="Hati yang sehat dan yang mengalami peradangan. Ilustrasi : hepcassoc.org"]

[/caption]Oleh karena itu, pola penularan virus hepatitis A dapat dikatakan terjadi secara faecal-oral (faesal-mulut). Artinya keberadaan virus tersebut mula-mula didalam tinja seseorang yang menderita penyakit hepatitis A. Kemudian, bisa jadi virus tersebut mengkontaminasi makanan, minuman, atau peralatan makan yang digunakan oleh orang lain. Seseorang itu akan tertular penyakit ini apabila mengkonsumsi makanan, minuman atau menggunakan peralatan makan yang telah terkontaminasi virus hepatitis A. Virus hepatitis A akan masuk melalui mulut dan berkembang biak didalam organ hati (liver).

[caption caption="Virus hepatitis A (Hepatitis A virus/HAV). Ilustrasi : dreamstime.com"]

[/caption]Mengapa terjadi pada komunitas mahasiswa (IPB)? Ternyata bahwa virus hepatitis A ini punya sifat yang memungkinkannya untuk mudah menular, apalagi bila didorong oleh lingkungan yang sesuai untuk berkembangnya virus tersebut. Nah, kalau kita amati pola hidup mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, memang menciptakan peluang kondisi yang memudahkan bagi berkembangnya penyakit ini, antara lain sebagai berikut :

(1) Kebersihan di tempat tinggal

Kebersihan adalah bagian dari pada Iman, kebersihan adalah pangkal kesehatan. Kata mutiara itu sudah ada sejak lama, tetapi untuk melaksanakannya orang masih sering teledor. Oleh karena virus penyebab penyakit hepatitis A ini sangat mudah berkembang pada tempat atau lingkungan yang kotor, maka kebersihan lingkungan tempat tinggal harus betul-betul dijaga.

Mahasiswa, terutama yang perantauan, biasanya harus tinggal di rumah kos atau asrama. Apabila kita tinggal ditempat yang ditempati banyak orang, seperti rumah kos atau asrama, dengan ventilasi udara yang kurang baik dan saluran air yang tidak memadai, maka bersiaplah untuk mendapatkan serangan virus penyakit hepatitis A.

Untuk tempat seperti itu, kebersihannya harus dijaga secara bersama-sama, dijadwal bergantian pembersihannya setiap hari, sehingga dengan cara seperti itu perkembangan virus hepatitis A dapat dicegah. Lebih-lebih apabila tidak ada petugas kebersihannya, atau petugasnya dalam melakukan pembersihan asal saja.

Karena penularan virus yang melalui tinja, maka menjaga kebersihan toilet merupakan hal yang utama. Syukur-syukur bila dapat disediakan fasilitas toilet yang memenuhi standar kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun setiap kali selesai membuang air besar atau kecil harus dilakukan.

Memang susah menjaga kebersihan lingkungan yang kita tempati, tidak cukup hanya menjaga kebersihan diri sendiri. Kita sudah bersih, tetapi bila orang lain disekitar kita tidak menjaga kebersihan, cemarannya juga dapat berdampak kepada kita. Apalagi mahasiswa yang fokusnya belajar, dan merasa sudah membayar kos/asrama, maka dia merasa tidak bertanggung-jawab terhadap kebersihan tempat tinggalnya. Sikap ini kiranya perlu diubah.

(2) Kebersihan makanan dan minuman

Pemenuhan kebutuhan makan dan minum oleh mahasiswa biasanya dengan membeli makanan atau minuman di warung atau kantin. Ini juga menjadi faktor penularan penyakit, apabila pengolahan makanan atau minuman disitu tidak higienis. Sementara ini, faktor higienitas makanan inilah yang diduga menjadi penyebab penyebaran hepatitis A di IPB.

[caption caption="Warung makan. Foto : Kompas.com"]

[/caption]Oleh karena itu, dalam memilih warung atau kantin tempat membeli makanan harus betul-betul memperhatikan kebersihannya. Namun tidak cukup hanya itu, termasuk bagaimana proses penanganan dan pengolahan makanan yang juga harus higienis. Ini yang menyulitkan kita dalam memilih tempat untuk makan. Namun, setidaknya tempat yang bersih dapat digunakan sebagai salah satu indikator.

Disamping itu, kebersihan diri dalam pola makan dan minum juga diperlukan, yaitu dengan mencuci tangan sebelum makan, mengolah atau menyiapkan makanan.

(3) Makan dan istirahat yang tidak teratur

Makan di luar (warung atau kantin), ditambah dengan aktivitas sebagai mahasiswa, membuat pola makan menjadi tidak teratur, dan mungkin asupan gizi yang diperoleh juga tidak seimbang. Tambahan pula, karena harus menyelesaikan banyaknya tugas atau seringnya ngobrol begadang dengan teman-teman, menyebabkan waktu istirahat juga tidak teratur.

Apabila kondisi ini terjadi secara berulang-ulang, maka dapat dipastikan kondisi daya tahan tubuh menjadi rendah, sehingga sangat rentan atau mudah terserang penyakit.

Melakukan pencegahan adalah lebih baik dari pada pengobatan. Oleh karena itu, para orang tua yang putra-putrinya sedang menuntut ilmu dan harus tinggal terpisah di rumah kos atau asrama, agar betul-betul memperhatikan dan mengarahkan agar pola hidup yang dijalani putra-putrinya adalah pola hidup yang sehat. Paling tidak perlu memberikan perhatian dan pembenahan terhadap tiga hal yang diuraikan diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun