Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa Ramadan, Lebaran, dan Puasa Plastik?

4 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 5 Juni 2019   07:48 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak Belanja, Banyak Kantong Plastik 

Menjelang lebaran, kegiatan ekonomi rumah tangga tentu meningkat. Belanja di pasar swalayan untuk keperluan lebaran. Belanja hadiah untuk handai taulan. Anak anak yang pesan makanan dan camilan melalui Goofood dan Grabfood. Pendeknya, konsumsi dan belanja kita meningkat.

Nah, bagaimana dengan sampah plastik dan styroform yang dihasilkan oleh berbagai belanja tadi? Apakah menggunung?

Tak kurang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) memberikan himbauan kepada masyarakat, termasuk pemudik untuk mengelola sampah plastiknya dengan baik.

Ini termasuk himbauan agar tidak menggunakan produk plastik sekali pakai dan tidak membuang sampah plastik sembarangan di rumah maupun dalam perjalanan ke kampung halaman. 

Sebetulnya aturan untuk menyetop penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan dan pasar swalayan dapat dilakukan. Hal ini bisa dipahami karena dari survai yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang diselenggarakan pada April 2016 menyatakan bahwa 65 orang atau 35,3 persen dari 184 responden menyarankan untuk meniadakan kantong plastik.

Ini adalah hasil survai 25 gerai dari 15 ritel moderen terkemuka di wilayah DKI Jakarta terkait efektivitas uji coba kebijakan kantong plastik berbayar.

Survai ini melibatkan Ace Hardware, Alfamart, Alfamidi, Carrefour, Circle K, Giant, Grandlucky, Hypermart, Indomaret, Lottemart, Matahari, Pasaraya, Ramayana atau Robinson, Superindo, dan Hero (YLKI.id).

Dari 222 responden, terdapat 103 responden yang tidak menggunakan kantong plastik atau membawa kantong sendiri. Sementara, 83 responden menggunakan kantong plastik kurang dari tiga lembar. Lalu 29 responden mengkonsumsi 3-4 lembar, dan 7 responden memakai lebih dari empat lembar kantong.

Memang situasi konsumsi kantong plastik sekali pakai mengkhawatirkan. Dari 9 miliar ton sampah plastik yang diproduksi, ternyata hanya 9% yang didaur ulang. Ini tentu mengkhawatirkan. The United Nations Environment Programme mengestimasikan bahwa sekitar 12 milliar ton sampah plastik akan diproduksi di daratan dan di lautan pada 2050.

Dari sampah ini, puntung rokok, botol air mineral, bungkus makanan dan plastik kresek adalah kontributor terbesar. Tentu perlu siasat agar pengurangan plastik bisa dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun