Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perempuan Pendayung Sampan dan Komodifikasi Sosial di Damnoen Saduak

8 Maret 2019   10:35 Diperbarui: 10 Maret 2019   01:06 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan Pendanyung (Dokumentasi Pribadi)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Perempuan Pendanyung (Dokumentasi Pribadi)
Perempuan Pendanyung (Dokumentasi Pribadi)
Ketiga, tawar menawar harga paket wisata yang barang dagangan. Tidak heran bila banyak wisatawan asing menuliskan komen beragam. Mulai dari kekaguman pada warni warni yang terpampang di pasar, keragaman makanan panas segar serta buah-buahan manis di sepanjang kanal, sampai harga yang melambung dan wajib tawar di banyak layanan.

Soal tawar menawar paket wisata dan barang barang, baik makanan dan suvenir mungkin memang melelahkan bagai beberapa wisatawan. 

Beberapa wisatawan barat yang memang tidak terbiasa melakukan tawar menawar merasa tertipu dengan harga harga yang ada di pasar terapung ini.

Harga paket wisata untuk mengendara sampan memang bisa dibedakan antara sampan dayung dan perahu bermesin. Namun variasi harga yang ditawarkan tanpa standard. Untuk sampan, misalnya, harga yang ditawarkan adalah antara 200 sd 500 Baht per orang untuk dua jam. Sementara, untuk perahu bermesin bisa ditawarkan antara 1.500 sd 2.000 Baht per orang. 

Ada keuntungan dan kelebihan antara pilihan berkeliling dengan sampan atau perahu motor. Dengan sampan tentu kita akan bisa lebih santai. Juga, kadang kita beruntung mendapatkan pengayuh sampan yang cantik. Dengan perahu bermesin tentu lebih tenang ketika memasuki sungai besar di pintu utama, tetapi membuat sesak di kanal. Juga, polusi udara yang diciptakan oleh asap buangan bahan bakar perahu bermotor sangat mengganggu.

Perempuan Penjual Buah (Dokumentasi Pribadi)
Perempuan Penjual Buah (Dokumentasi Pribadi)
Keempat, pasar terapung ini adalah tempat pengambilan gambar film, James Bond 007 'The Man with the Golden Gun" dengan Roger Moore sebagai bintangnya. James Bond berkejaran dan berduel di pasar terapung.

Ini ada di iklan iklan untuk tujuan wisata pasar terapung ini. Jepretan pada adegan film yang diakhiri dengan Roger Moore yang terapung di air ada dalam brosur brosur.  Ini bisa dikatakan film James Bond pertama yang dilakukan di Thailand karena pengambilan gambar James Bond 'Tomorrow Never Dies' juga dilakukan di Thailand.

Roger Moore sebagai James Bond 'the man with the Golden Gun' (Almostginger.com)
Roger Moore sebagai James Bond 'the man with the Golden Gun' (Almostginger.com)
Kelima, sejarah transformasi, komodifikasi, dan rekonstruksi pasar terapung sebagai yang pertama dan terbesar di Thailand. Ini mungkin bagian menarik, karena transformasi sektor ekonomi selalu membawa cerita duka maupun suka.

Studi dari Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial pada Universitar Kasetsart Bangkok, Thailand pada 2017 menunjukkan bahwa sejarah konstruksi identitas dari pasar terapung ini penting untuk dipahami. Identitas masyarakat di sekitar Damnoen Saduak terbangun atau dibangun karena proses dan waktu. 

Identitias Pertama. Pada tahun 1866, upaya pembangunan jalur transportasi air sungai dilakukan antara Sungai Tha Chin dan Sungai Mae Klong, juga dari sungai Tha Chin ke Paak Klong Bang Nok Khwaek menjadikan kanal sepanjang 32 kilometer. Jalur transportasi ini kemudian diberi nama Damnoen Saduak karena lokasinya ada di kabupaten Damnoen Saduak.

Pembukaan kanal ini dilakukan pada 25 Mei 1868. Kanal memberikan mata pencaharian bagi masyarakat pekebun, pada umumnya perempuan, yang hidup di Damnoen Saduak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun