Mohon tunggu...
Pendidikan

Pengalaman Live In Bersama Unika Atma Jaya di Desa Sendang Mulyo

27 Oktober 2018   15:14 Diperbarui: 27 Oktober 2018   15:19 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Saya Ryan christofano,bersama mahasiswa prodi manajemen unika atmajaya berangkat hari jumat 19 oktober menuju lokasi live in di desa sendang mulyo,untuk melakukan kegiatan live in,kami menggunakan bis untuk menuju kesana.

Saya tiba di desa sendang mulyo esok hari nya,di hari satu jam 04.05 subuh,semuanya peserta live in masih mengantuk,kami disambut oleh kepala desa sendang mulyo dengan hangat tepat nya dibalai desa sendang mulyo,seiring berjalan nya waktu,pembagian kelompok,rumah sudah dijalankan,jam 06.00 pagi dimana saya dan para perserta mulai berpisah untuk menuju dusun masing masing.

Peserta live in dapat terbilang banyak karena ada yang berasal dari kampus semanggi dan bsd,tentu nya desa sendang mulyo dusun nya mencukupi kami para peserta live in,setiba nya di dusun kami langsung berpencar lagi sesuai kelompok (Anggota nya terdiri dari 3 orang) untuk menuju rumah Induk semang masing-masing.

Induk semang merupakan sebutan untuk orang tua asuh ditempat yang kami akan tinggali untuk menjalankan live in.Induk semang kelompok saya pekerjaan nya merupakan serabutan (Ayahnya) sedangkan Ibu nya merupakan ibu rumah tangga,Orang Jogja memang terkenal dengan keramahan nya,saya merasakan nya saat induk semang menyuguhi langsung teh manis dan keripik singkong ketika saya sampai dirumahnya.

Kami bertiga bertukar cerita saat itu juga di ruang tamu,sesudah itu kami melakukan istirahat,mengingat kami baru saja melewati perjalanan yang melelahkan.Saat siang tiba tepat nya jam 2 kami mulai melakukan aktivitas yaitu mengikuti pawai bersih bersih desa,pawai bersih bersih desa merupakan acara dimana dusun kami Dusun Sembuhan Lor mengucap syukur kepada Tuhan dengan melakukan pawai berkeliling desa membawa gunungan (gunungan seperti nasi tumpeng namun isinya diganti menjadi hasil tani,dan kebun masyarakat).

Semua ikut ambil bagian dalam acara ini,kami mengikuti pawai bersih bersih desa ini,seru dan tak terlupakan,pawai nya bervariasi,ada yang membawa gunungan,ada yang menari,ada yang bermain alat musik,semuanya berderet berjalan bersama sama mengitari dusun sembuhan Lor,disini saya merasakan bahwa dusun sembuhan lor sangat kompak,rukun,damai.

Sesudah melakukan pawai kami balik kerumah,lalu saat sore kami makan,dirumah nya kepala dusun,kami tidak makan di rumah induk semang kami,karena rumah kepala dusun lebih besar,kami makan bersama kelompok lain,ada 5 kelompok yang ikut bergabung,makanan nya telor,sayur,dan tempe,makanan nya cukup sederhana namun rasanya nikmat,ya memang tidak seperti di kota-kota namun ini merupakan pengalaman,bahwa makanan di desa dan dan dikota sangatlah berbeda.

Setelah makan kami menonton acara wayang,ini merupakan acara yang dilakukan desa sembuhan lor,kami menuju lokasi pertunjukan wayang,di balai desa.Saat sampai balai desa,pertunjukan wayang belum dimulai,masih sesi penyambutan,saat sesudah itu mulailah acaranya,tentunya kami tidak mengerti cerita apa yang ingin disampaikan oleh wayang,namun saya menyadari bahwa Indonesia ini memang kaya akan budayanya,Unik,dan beragam.

Sesudah menonton wayang kami lalu tidur karena sudah larut malam.Hari kedua kami pagi pagi diawali dengan meminum kopi bersama Induk semang kami,bercerita pengalaman malam lalu,lalu saat sehabis meminum kopi kami diajak Induk semang untuk berjalan-jalan melihat sawah,sesampai nya disawah kebetulan sawah yang kami kunjungi ada yang berberapa habis panen,tidak semua hijau,namun masih ada yang hijau,disawah sunyi,udaranya segar,tentunya tidak ada berbagai bangunan.

Ini merupakan pengalaman berharga karena,mengingat di Jakarta kebanyakan hanya ada banyak bangunan,udara nya juga tidak sesegar disini,lalu sehabis mengunjungi sawah kami makan pagi,tentunya saat makan pagi kami ber 5 kelompok berkumpul,kami bercerita,bertukar pengalaman yang dirasakan saat hari pertama,lalu sehabis makan,kami dengan 4 kelompok,ke sawah lagi namun dengan kepala dusun,jadi kami 2 kali ke sawah,setiba nya disawah kami berfoto ria,menambah pengetahuan,karena pak kepala dusun menjelaskan tipe padi,usia padi,dan lahan yang pas untuk menanam padi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun