Mohon tunggu...
Lexy Indranata
Lexy Indranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ga gimana-gimana. biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja dalam Berbelanja Online

9 Agustus 2022   13:44 Diperbarui: 9 Agustus 2022   13:52 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teknologi merupakan sebuah sarana untuk mencari berbagai informasi dan tempat untuk melakukan jaringan sosial secara verbal di kalangan masyarakat. Penggunaan teknologi semakin hari semakin berkembang dan tanpa terasa teknologi ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang sulit untuk dihindari dalam artian ada rasa kecanduan sendiri bagi penggunanya. Di era sekarang ini, penggunaan teknologi tidak hanya digunakan dan ditemukan di kehidupan masyarakat yang berada di kota-kota besar. Akan tetapi, secara umum dari kalangan desa pun sudah banyak mengakses teknologi dan salah satu bagian dari tekhnologi yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah media sosial. Media sosial merupakan platform digital yang digunakan untuk melakukan aktivitas sosial oleh penggunanya. Berbagai aktivitas tersebut dapat dikategorikan seperti melakukan interaksi atau komunikasi sehingga dapat memberikan informasi yang berupa tulisan, video, foto dan lain sebagainya. 

Media sosial di kehidupan masyarakat bagaikan dunia kedua untuk melakukan perkumpulan,interaksi dan untuk membangun komunikasi tanpa batas waktu dari berbagai belahan dunia. Media sosial yang populer digunakan oleh masyarakat dan khususnya di kalangan para remaja saat ini yaitu WhatsApp, Instagram, Facebook, Youtube dan TikTok. Media sosial tersebut mempunyai manfaat yang banyak dan salah satu manfaatnya adalah memudahkan masyarakat khususnya para remaja untuk berbelanja online.

Berbelanja online merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk membeli barang melalui media sosial dengan cara melihat produk melalui foto atau video. Kemudahan berbelanja online melalui media sosial dapat menjadikan masyarakat terutama para remaja merasa ketagihan. Dimana pembeli hanya memilih gambar produk yang diinginkan kemudian barang yang sudah dibeli akan diantarkan oleh kurir sesuai alamat yang dicantumkan. Dalam hal ini pembeli tidak perlu menghabiskan waktu untuk keluar rumah.

Di sisi lain, belanja online tidak hanya memberikan dampak positif bagi pembeli terutama pada remaja. Akan tetapi, secara tidak langsung dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti munculnya perilaku konsumtif terhadap para remaja. Menurut Setiaji (1995), perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional, sekedar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan. Dari konteks di atas, penulis melihat bahwa para remaja dalam berbelanja online tidak disesuaikan dengan kebutuhan mereka tetapi lebih mementingkan keinginan-keinginan yang tidak terlalu memberikan manfaat demi memenuhi kepuasan diri, gengsi dan gaya hidup.

Berikut beberapa faktor yang menunjukkan perilaku konsumtif berbelanja online pada remaja :

1. Mengikuti Trend Fashion

Trend Fashion merupakan model pakaian,perhiasan atau model-model fashion yang disukai dan banyak digemari oleh seseorang sesuai dengan waktu tertentu. Meledaknya trend yang diikuti oleh para remaja tidak terlepas karena pengaruh media sosial terutama pada media TikTok yang sedang populer saat ini. TikTok merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dengan cara membagikan video-video kreatif dari segi seni, make up, tips masak, pendidikan, kerajinan dan juga tempat untuk berjualan. Para pengguna yang berjualan di TikTok secara umum membuat video-video menarik yang dapat menarik peminat untuk membeli barang-barang tersebut sehingga di TikTok para remaja banyak membeli barang-barang seperti pakaian, jilbab, sepatu, kacamata dan berbagai fashion yang sedang trend sehingga menyebabkan perilaku boros dan konsumtif.

2. Menjaga Penampilan

Berbicara masalah penampilan, semua orang pasti ingin terlihat menarik agar disukai oleh banyak orang. Menjaga penampilan merupakan bagian terpenting untuk menjalani kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mempunyai cara tersendiri untuk menjaga penampilannya. Apalagi di masa-masa remaja yang sudah memasuki masa pubertas. Jika berbicara tentang penampilan remaja maka untuk terlihat menarik dan diperhatikan akan lebih dominan dengan perubahan fashion, mulai dari perubahan pakaian hingga rias wajah. Oleh karena itu, penggunaan media sosial selain menjadi tempat untuk berbelanja juga sebagai tempat untuk mencari model-model fashion yang menarik. Meski demikian, tanpa sadar terkadang para remaja melebihi batas untuk menjaga penampilan misalnya sering gonta-ganti pakaian, berbelanja berlebihan bahkan sampai berhias berlebihan.

Sekian tulisan singkat dari saya dan terima kasih sudah membaca artikel saya. Salam sehat selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun