Nah, Â dari kisah pengalaman saya di jagung dan tanaman tomat itu hanyalah sebuah contoh nyata yang saya alami tentang bagaimana kita akan mengolah komoditi hasil budi daya kita sendiri.Â
Intinya yang mau saya sampaikan adalah Selama petani tidak memiliki jiwa agribisnis untuk menguasai proses dari hulu sampai hilir maka omset yang si petani dapatkan tidak akan meningkat.Â
Kita sebagai petani juga harus mampu untuk menganalisa pasar, Â juga harus mampu untuk mencari jalan keluar atau memecahkan suatu masalah yang kita hadapi.Â
Jika saat komoditi kita dihargai murah oleh pasar, Â maka berpikirlah untuk mengolahnya menjadi suatu produk olahan ataupun menjadi produk makanan jadi. Â Intinya jangan sampai hasil jerih payah kita sebagai petani membuat kita rugi.Â
Jika anda yang membaca ini adalah seorang petani yang menanam pisang atau singkong, dan ketika Anda menjualnya di pasar, dan pisang atau singkong anda hanya ditawari murah. Â
Maka, yang harus anda lakukan adalah pulang kembali ke rumah sambil membawa kembali pisang atau singkong anda yang dihargai murah itu, letakkan pisang atau singkong hasil dari kebun anda itu lalu pergi ke warung beli minyak kelapa, Â sesampai dirumah, bersihkan pisang atau singkong lalu dipotong halus kemudian goreng, Â tiriskan dan kemas dalam wadah plastik dan segera kembali ke pasar yang anda datangi tadi dan jual kembali keripik pisang atau keripik singkong anda.Â
Kita sebagai petani harus mampu melihat celah bisnis yang ada. Â Marilah kita sebagai petani jangan hanya terpaku pada proses budidaya nya saja, melainkan marilah kita mulai meningkatkan kapasitas kita sebagai pelaku agribisnis yang mampu melihat peluang yang ada. AGAR PETANI LEBIH SEJAHTERA.Â
Salam Mimpi Swasembada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H