Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Positif Ketiga Kalinya Waspada Omicron

14 Februari 2022   18:11 Diperbarui: 14 Februari 2022   18:44 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar; m.tribunnews.com

Positif Ketiga Kalinya Waspada Omicron

Gejala-gejala pusing, demam, kemudian flu dan radang. Segera berobat, istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi. Kemudian usahakan pikiran tetap positif. Mengucapkan sehat... Sehat ... Sehat dalam hati. Jangan terlalu khawatir membuat imun menurun dan akhirnya penyakit itu bertahan


Covid-19 meningkat lagi mulai pertengahan Januari. Sungguh butuh kewaspadaan terhadap covid-19 varian omicron. Varian ini tidak terlalu sakit tapi lumayan membuat sengsara.

Rabu, 3 Februari lalu mengalami gejala pusing tujuh keliling. Pertolongan pertama dengan obat Paramex. Sembuh pusingnya hadir kembali demam atasi juga dengan obat Bodrex. Panas turun hadirlah flu dan radang. Ini tingkat yang paling menyakitkan. Hidung keluar ingus bening tak henti. Seperti air mengalir. Dan parahnya malah menyumbat napas. Sehingga dibawa rebahan malah semakin sulit bernapas.

Minyak kayu putih pun tidak berasa, sudah diolesi di sekitar hidung leher bahkan seluruh badan tak ada rasanya. Hari ketiga tidak ada perubahan walaupun sudah meminum obat warung akhirnya, malam hari pergi berobat ke klinik 24 jam. Diantar suami pakai sepeda motor. Padahal duduknya seperti kami sedang musuhan.

Ada negosiasi bersama dokter ketika berobat. Tadinya saya tidak mau diswab. Tapi dokter memang memberikan pilihan. Jika tidak swab obatnya hanya flu biasa. Tetapi jika swab hasilnya positif ada obat khusus covid. Dan membantu juga jika tahu positif agar segera isoman dan virus tidak menyebar kepada anggota keluarga maupun tetangga dan masyarakat. Akhirnya saya dan suami memutuskan tes swab dan hasilnya cepat . Reaktif .

img-20220214-180008-620a3ac077cadb0ba0547912.jpg
img-20220214-180008-620a3ac077cadb0ba0547912.jpg
Sumber gambar dokri


Setelah meminum obat dari klinik setengah jam kemudian baru bisa bernapas. Sungguh sangat menyiksa. Tidak hanya itu menelan pun mulai susah. Dan disebut radang tenggorokan.

Keesokan harinya, suami dan anak-anak. Swab antigen di klinik tempat kami berobat. Hasilnya negatif. Tetapi puskesmas setempat atas laporan Pak RW dan RT. Selesa, 8 Februari di suruh PCR lagi, seluruh anggota keluarga. Kami berempat. Masih menggunakan motor ke puskesmas Setu Bekasi. Suami dua kali bolak-balik mengantarkan kami.

Suami akhirnya terpaksa tidak bisa bekerja berhubung menunggu hasil PCR. Dan sungguh disayangkan menunggu selama 4 hari. Mungkin ini karena gratis. Jumat, 11 Februari. Sore hari dapat chat dari bidan petugas puskesmas Setu Bekasi.

Hasilnya saya dan suami positif. Anak-anak negatif. Sungguh membuat syok. Anak-anak bagaimana jika kami tetap serumah bisa- bisa juga tertular. Akhirnya solusi terbaik anak-anak mengungsi di rumah saudara di Cikeas. Sehat selalu buat buah hati kami. Tak berapa lama lagi kita pasti berkumpul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun