Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pelukan Hangatmu Ibu

28 Desember 2021   09:54 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22 Desember dirayakan setiap tahun sebagai hari ibu. Mulai dari pagi hingga malam beredar semua di sosial media ucapan selamat hari ibu. Bahkan media, platform membuat tema ibu. Sungguh mulia menjadi seorang ibu.

Tetapi apakah ibu bahagia bila ucapan hari ini dimeriahkan dengan mengunggah foto di sosial media.
Tentu ada saja yang merasa bahagia bagi mereka yang mengenal sosial media.

Ada bahagia tersendiri bila kita mengucapkan dengan tulus , selamat hari ibu buat Ibunda tercinta.

 Selama bersama ibu adakah kita selalu menyayanginya dan selalu menuruti perintahnya?
Setiap hari merupakan hari ibu. Tidak hanya satu hari.

Seringkali kita membuat ibu terluka tanpa darah. Sesak di dada akibat perilaku yang tanpa kita sadari. Nasihat ibu tak diindahkan. Hanya dari mulut terucap kata , iya dan iya. Ibu memanggil berkali-kali sampai kering kerongkongannya hingga suara itu seperti halilintar. Baru kaki dan mulut bergerak. Ibu menarik napas kuat-kuat agar bisa meredam amarah.

Ini sering terjadi, pada masa anak-anak, remaja maupun dewasa. Masa-masa pertumbuhan.

Batas kesabaran pasti ada, anak tidak dibiarkan bertingkah sesuka hatinya. Ibu memberikan sanksi agar ada si anak jera. Memang berkali-kali pun ibu marah tak pernah anak dendam. Pelukan hangatnya mampu mengusir luka dan tangis. Doa yang selalu dipanjatkan siang dan malam membuat buah hati menjadi mandiri dan bertanggung-jawab. Ibu sungguh mulia dan tulus.

Berbahagialah orang yang masih bisa merasakan pelukan hangatnya. Masih bisa mendengar nasihat, dan berbagi cerita. Tempat curahan hati yang aman.

Permintaan ibu hanya sederhana. Menjadi anak yang bertanggung jawab, berbakti bagi nusa dan bangsa.

Alangkah bahagianya ibu bila anak menurut dan melakukan perintahnya. Umurnya bertambah. Dan anak langsung mendapatkan peluk cium yang hangat. Tiada suara nada tinggi. Hanya senyum manis membuat hati anak bahagia. Senang rasanya merasakan itu semua. Selama ibu masih bernapas sebisa mungkin memberikan yang terbaik. Menjadi salah satu anak kebanggaannya adalah kesuksesan buat anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun