Mohon tunggu...
Sofi Lestari
Sofi Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - This is Me!

stay alive

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Sulit Menahan Diri agar Tidak Menyentuh Wajah?

12 Juni 2020   09:14 Diperbarui: 12 Juni 2020   09:48 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menyentuh wajah. Kita kadang mengupil, mengorek kulit kering di bibir, menyentuh alis atau mencabut bulu mata. Seringkali kita melakukannya tanpa sadar, mengingat banyaknya indera yang ada di wajah dan kepala.

Langkah awal untuk menguranginya adalah dengan mengenali hal-hal yang memicu kebiasaan tersebut.

Pemicu yang lain adalah menyingkirkan rambut di wajah, memencet jerawat di dahi, menggaruk karena rasa gatal di hidung, bahkan bosan dan rasa stres bisa menyebabkan kita menyentuh wajah.

3. Ganti dengan kebiasaan lain ketika ingin menyentuh wajah

Sentuhlah bagian lain ketika ingin menyentuh wajah, misalnya lengan atau siku. Lakukan kebiasaan lain ketika terasa ingin menyentuh wajah. Ini sebagai bentuk pengalihan.

Kita juga bisa menggantinya menyentuh wajah dengan tisu. Memang sulit dan butuh waktu. Tapi jika dilakukan dengan rutin, kita akan tak akan lagi terbiasa menyentuh wajah.


4. Tanamkan dalam pikiran bahwa tidak menyentuh wajah adalah satu-satunya pencegahan

Tidak menyentuh wajah sangat penting, sama seperti upaya lainnya untuk mencegah penularan Covid-19. Oleh karena itu, perlu kita tanamkan dalam pikiran kita bahwa tidak menyentuh wajah adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri kita.

Demikian tips yang diberikan. Memang sulit untuk membiasakan diri tidak menyentuh wajah terlalu sering. Namun, demi mencegah penularan Covid-19, hal-hal tersebut sangat perlu dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun