Mohon tunggu...
Lesley Tehuayo
Lesley Tehuayo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pattimura Personal blog https://betaleste.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manfaat Punya Kebun di Rumah, Tidak Perlu ke Pasar

27 Juli 2021   20:54 Diperbarui: 27 Juli 2021   20:56 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase gambar kebun rumahan (dokpri)


Memiliki kebun yang luas adalah idaman banyak orang. Apa saja bisa ditanaman di kebun. Mulai dari makanan pokok hingga sayuran dan buah-buahan.

Tidak terkecuali dengan ibuku. Setiap hari ia selalu menyempatkan waktu untuk melihat kebun miliknya. Kebun itu terletak di balakng rumah kami.

Luasnya tidak seberapa, tetapi ditanam beragam tanaman. Ada ubi jalar, singkong, dan talas. Ada pula sayuran seperti kecipir, kapri, dan ginseng.

Ada tanaman obat atau toga yang dijadikan bumbu dapur seperti serai, dan kunyit. Ada juga daun pandan serumpun besar, dan sayur gedi.

Tidak sampai di situ saja. Di samping rumah kiri dan kanan, ia menanam sayur ginseng pula. Sedang di tiris rumah, ia menanam kol daun.

Selain itu, ia juga menanam pohon pepaya di samping dan belakang rumah. Ada pohon pepaya yang menghasilkan khusus bunga dan khusus buahnya saja.

Ke depan sedikit ada daun pakis, cocor bebek, dan kencur, dan daun alifuru. Ada pula kemangi, daun mint, dan cili. Selain itu, sayur katok berjejer sepanjang pagar rumah.

Tidak lupa ada satu pohon belimbing wuluh. Maklumlah kami sekeluarga suka makan asam dan buat sambal. Sedang di depan rumah berdiri tegak satu pohon sukun kapas besar.

Apabila akan memasak, tidak perlu lagi ke pasar. Cukup ke belakang atau samping rumah sudah dapat bahan untuk lauk makan siang dan malam.

Selain itu, ada beberapa jenis bunga menghias di pagar depan. Ada juga yang tumbuh di sisi teras.

Halaman rumah kami sudah terlihat seperti kebun saja. Hal ini lantaran samping dan belakang rumah dipenuhi tanaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun